Sunday, November 4, 2007

[JAWABAN] TEKA-TEKI LOGIKA - 98% Penduduk Dunia Tidak Mampu Memecahkannya

Teka-teki ini tidak mengandung trik, murni logika

Albert Einstein yang menyusun teka-teki ini.
Konon, 98% penduduk dunia tidak mampu memecahkan teka-teki ini.
Apakah anda termasuk yang 2%?

  • Ada 5 buah rumah yang masing-masing memiliki warna berbeda.
  • Setiap rumah dihuni satu orang pria dengan kebangsaaan yang berbeda-beda.
  • Setiap penghuni rumah menyukai jenis minuman tertentu.
  • Setiap penghuni rumah merokok satu merk rokok tertentu.
  • Setiap penghuni rumah memelihara satu jenis hewan tertentu.
Tak satupun dari kelima orang itu yang minum minuman yang sama, merokok satu merk rokok yang sama, dan memelihara hewan yang sama antara penghuni yang satu dengan penghuni yang lain.

Petunjuk:
  • Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah
  • Orang Swedia memelihara anjing
  • Orang Denmark senang minum teh
  • Rumah warna hijau tepat disebelah kiri rumah warna putih.
  • Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi
  • Orang yang merokok PallMall memelihara burung
  • Orang Jerman merokok Rothmans.
  • Penghuni rumah yang terletak di tengah-tengah senang minum susu.
  • Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill
  • Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama
  • Orang yg merokok Marlboro tinggal di sebelah orang yg memelihara kucing
  • Orang yg memelihara kuda tinggal di sebelah orang yg merokok Dunhill
  • Orang yang merokok Winfield senang minum bir
  • Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia
  • Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.

Pertanyaan:
Siapakah yang memelihara IKAN?






Jawaban:
Proses menjawabnya adalah dengan mengikuti secara runut segala pernyataan tersebut. Buat tabelnya dan nanti akan ketemu jawabannya. Jawabannya yang benar atas pertanyaan siapa yang memelihara ikan adalah orang Jerman...

Bener jawabannya Kizz yang pertama ngejawab meski tanpa urutan dan jawabannya pakde Q serta menyusul Dini yang sistematik dengan bikin urutannya...

Berikut daftar tabelnya...

Rumah Kuning
Rumah Biru
Rumah Merah
Rumah Hijau
Rumah Putih
Norwegia
Denmark
Inggris
Jerman
Swedia
Pelihara Kucing
Pelihara Kuda
Pelihara Burung
Pelihara Ikan
Pelihara Anjing
Merokok Dunhill
Merokok Marlboro
Merokok Pallmall
Merokok Rothmans
Merokok Winfield
Minum Air
Minum Teh
Minum Susu
Minum Kopi
Minum Bir

Monday, September 10, 2007

SI KEMBAR KAMI; Sebelum Kelahirannya Sudah Dipanggil Dulu Oleh-Nya


Kembar 2 (twins) adalah hal yang lazim dalam setiap 80 kehamilan. Dengan kata lain, apabila ada 80 orang ibu hamil, maka 1 orang dari ibu hamil tersebut mengandung bayi kembar. Lantas apabila kembar 3 (triplets) maka tinggal dipangkatkan menjadi 2, bila kembar 4 (quadruplets) tinggal dipangkatkan menjadi 3, dan begitu seterusnya.

-  Twins 1:80
-  Triplets 1:80² = 1:6400
-  Quadruplets (Etc) 1:80³ = 1:512,000

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Sama seperti istri saya yang hamil bayi kembar (twins). Wah, senangnya! Sempat terpikirkan kelucuan-kelucuan yang terjadi apabila si kembar besar dan saya sekeluarga berjalan-jalan bersama anak pertama dan anak kembar saya. Sungguh menentramkan hati...

Namun, sepertinya Allah SWT punya kehendak lain. Istri saya keguguran kandungannya...

Minggu, 9 September 2007
Sekitar jam 6 sore lewat

Baru aja sampe rumah sepulang dari Rumah Sakit menemani istri. Mengingat istri saya pendarahan hebat di kehamilan keduanya dan harus diopname dari hari Jumat, 7 September. Kehamilan kembar pula...

Minggu, 9 September 2007
Jam 7 malam kurang

Saya ditelpon istri sambil menangis. Katanya, pendarahannya lebih hebat dan ada kontraksi tiap berapa menit sekali seperti kontraksi orang mau melahirkan, padahal kehamilan istri saya baru 3 bulan lebih... Saya langsung berangkat lagi ke Rumah Sakit.

Minggu, 9 September 2007
Sekitar Jam 7:15 malam

Saya masih di jalan. Keluarlah janin anak kembar kami yang pertama dari istri saya tanpa sempat saya dampingi. Masih seukuran 2 buku-buku jari tangan besarnya...

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Minggu, 9 September 2007
Jam 7:25 malam

Sampe di Rumah Sakit. Istri menangis sedih. Gimana istri saya nggak menangis, saya dan istri sampe kebawa mimpi pengen punya anak kembar. Giliran diberi kehamilan kembar monozygot yang terbelah dengan sempurna, alias kembar identik di istri saya, ternyata dalam introspeksi monolog vertikal, apapun kata-kata itu, saat ini saya memang belum siap diberi-Nya anak lagi, kembar pula.

Saya cuma terdiam bingung dan bengong liat istri saya menangis sedih. Nggak ada air mata yang tumpah dari saya... Susah banget buat saya ngeluarin air mata. Nggak tau kenapa. Apa saya memang udah nggak punya stok air mata lagi sejak kelewat sering ngeliat pemandangan-pemandangan sedih, senang, kecewa, bahagia, sukacita, dukacita yang lalu-lalang di depan saya...

Sedih, Senang, Kecewa, Bahagia, Sukacita, Dukacita, semuanya sama di mata saya. Saya sampe bingung mendefinisikan arti dari itu semua. Saya cuma bisa menenangkan istri bahwa biarlah si kembar (twins) ini diambil oleh-Nya, siapa tau besok besok malah dikasih kembar 3 (triplets) atau malah kembar 4 (quadruplets). Siapa tahu...

Saya cuma mengajaknya untuk tetap optimis...

Minggu, 9 September 2007
Jam 11 malam

Saat istri saya bangun dan berdiri dari tempat tidur hendak ke WC, jatuh rontok dan brojol semua dinding rahimnya, termasuk anak kembar kedua kami yang ikut terjatuh di lantai bercampur dengan daging dan darah kental. Oleh bidan, dicari-carilah di lantai anak kembar kedua kami itu dari tumpukan darah, daging, ari-ari, air ketuban dan dinding rahim. Ketemu... Dan, atas pendapat dokter, istri saya harus diambil tindakan curretage, alias harus dibersihkan semua dinding rahimnya akibat kegagalan kehamilan.

Ehmmm... Sekali lagi, saya nggak bisa nangis. Saya nggak ngerti, apa saya yang memang nggak peka atau apa, saya bener-bener nggak ngerti... Yang pasti, sudah saya paksakan bersedih, yang ada di hati saya cuma blank, kosong melompong dan susah buat merasakan kecewa, sedih atau dukacita. Otak saya cuma berpikir, solusi apa ke depannya. Paling yang utama saat ini adalah bagaimana me-recovery perasaan istri saya akibat kegagalan kehamilan ini...

Dan... Di jam ini pula istri saya harus di-curretage.

Minggu, 9 September 2007
Jam 11:30 malam

Nggak tau harus bersikap apa dengan dokter-dokter di Indonesia. Entah harus marah, kecewa, sebal atau apa, saya nggak ngerti Dari awal saya sudah bilang ke bidan untuk di sampaikan ke dokter kandungan, bahwa jasad janin kedua bayi kembar kami itu mau saya bawa pulang, mau saya kuburkan dengan layak. Yang ada, ketika masuk kamar operasi, jasad janin kedua bayi kembar kami itu diurek-urek, dicampur dengan darah dinding rahim, ari-ari dan air ketuban.

Saya diunjuki satu stoples bening yang isinya cairan dan gumpalan-gumpalan berwarna merah, campur baur nggak karuan dan mengatakan kepada saya tanpa perasaan, "Ini dari kandungan istri bapak ya Pak! Mau kita bawa ke lab, mau diperiksa!"

Saya cuma ngomong tegas tanpa bisa marah, "Saya kan sudah bilang! Jasad janinnya mau saya mau bawa pulang! Kenapa sekarang pake dicampur-campur segala! Tolong pisahkan janinnya! Kenapa harus dicampur-campur gitu?! Lagipula buat apa diperiksa?! Kan saya nggak minta buat diperiksa...!!!"

Dokter tak berperasaan itu pun kembali ke kamar operasi. Singkatnya, beberapa puluh menit kemudian bidannya yang memberikan kepada saya janin kedua anak kembar kami yang sudah dipisahkan dari darah dinding rahim, ari-ari dan air ketuban, namun berbau cairan formalin. Saya cuma bisa menghela nafas panjang melihat jasad janin kedua bayi kembar kami yang awalnya berwarna putih kekuning-kuningan bersih kini jadi hitam melegam seperti daging rawon masakan Surabaya itu...

Entah, saya udah nggak bisa marah, sedih atau kecewa diperlakukan seperti itu oleh dokter. Cuma berantakan saja rasanya...

Senin, 10 September 2007
Jam 2 pagi

Saya sampai di rumah. Masih berantakan perasaan saya. Entah, dalam kondisi itu saya hanya terdiam bodoh nggak bisa mengekspresikan perasaan apa-apa. Cuma terdiam bingung, bengong dengan segala pikiran yang nggak karuan. Saya ambil wudhu, sholat Isya, lantas saya coba mengaji Al Qur'an Surah Luqman untuk menentramkan hati saya.

Nama saya memang Luqman Hakim, tapi saya masih jauuuuuuhhhh... banget seperti sosok Luqman Al Hakim yang namanya diabadikan Allah SWT di Al Qur'an surah ke 31.

Ada perasaan lega setelah membaca Al Qur'an. Saya pun tidur...

Senin, 10 September 2007
Jam 5:15 pagi

Saya bangun, Shalat Shubuh. Merokok, minum kopi ditemani adik kandung saya yang memang menemani dari Rumah Sakit. Saya dan adik saya saling terdiam begitu saja.

Senin, 10 September 2007
Jam 9 pagi

Zahra, anak pertama kami hari ini terpaksa harus membolos sekolah. Seperti saya yang juga tidak masuk kerja. Saya ajak Zahra ke Pasar Agung Depok untuk membeli kain putih untuk mengkafani jasad janin kedua anak kembar kami. Saya ingin memperlakukan mereka dan menghormati mereka sebagaimana mereka adalah anugrah Allah SWT untuk saya. Saya pun ingin mengembalikan mereka ke Sang Maha Pemilik Segala Kehidupan dalam keadaan yang sebaik-baiknya.

Senin, 10 September 2007
Jam 11 siang

Saya dan Zahra ke Rumah Sakit Hermina Depok untuk menjemput istri saya. Di sana ada Tante 'I, adek kandung ibu saya yang sudah menunggui istri saya. Setelah lewat segala proses tetek-bengek menjengkelkan administrasi Rumah Sakit yang sangat menyebalkan, saya pun mengajak istri dan anak pertama saya ke rumah kami yang belum sempat ditempati di Studio Alam Indah Depok. Rumah itu belum bisa kami tempati karena kami memang belum sempat membangun 1 kamar lagi untuk saya dan istri saya.

Di rumah itulah saya dan istri saya memang ingin menguburkan si kembar agar selalu dekat dengan kami.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Senin, 10 September 2007
Jam 1:30 siang


Saya, istri dan Zahra berangkat menuju rumah kami di Studio Alam Indah Depok. Tante 'I nggak ikut karena harus kembali ke kantornya di BNI Kantor Besar di Jl. Sudirman. Di sana saya persiapkan segala persiapan pemakaman jasad janin kedua anak kembar kami dengan persiapan yang sudah saya siapkan. Saya sholat Zhuhur lebih dahulu. Setelah itu, kain putih yang saya beli di Pasar Agung Depok saya gunting menjadi kain kafan. Kemudian, jasad janin anak kembar kami itu itu saya mandikan dengan air mineral, setelah itu saya kafani. Selesai mengkafani kemudian saya sholatkan seorang diri mengingat istri saya masih dalam kondisi nifas, jadi tidak bisa ikut mensholatkan.

Selesai mensholatkan, saya, istri dan Zahra menguburkannya di depan rumah. Satu liang lahat mereka berdua...

Istri saya bisa tegar meski ada lelehan air mata di pipinya saat kami sama-sama menurunkan jasad janin kedua anak kembar kami ke liang lahat. Zahra yang masih berusia 4 tahun 9 bulan menangis sambil memeluk istri saya. "Bu... Aku sayang dedek Bu... Kenapa dedek meninggal ya Bu..."

Lagi-lagi, nggak ada air mata yang tumpah dari mata saya yang kering ini. Sungguh. Perasaan saya hanya berantakan melihat itu semua.

Saya bilang ke Zahra, "Doakan dedek jadi bunga-bunga Syurga kita ya Nak... Jadi bunga-bunga untuk Ayah, Ibu, dan kamu di akhirat nanti. Yang penting kamu tetep jadi anak yang baik, bakti sama Allah dan jangan pernah berhenti ingat Allah. Terus berusaha menjadi anak baik dan selalu berdoa yang terbaik buat keluarga kita ya..."

(Luqman Hakim, 10 September 2007)

Saturday, July 28, 2007

Tuhan dalam Sudut Pandang Ikan Mas Koki

Suatu hari di sebuah akuarium, dua ekor ikan mas koki sedang berbincang-bincang.
Ikan Mas Koki 1, "Sebenarnya Tuhan itu ada nggak sih?"
Ikan Mas Koki 2, "Tentu saja ada. Kalau tidak, siapa lagi yang akan mengganti air dan menjatuhkan makanan dari langit?"

Friday, July 27, 2007

Kisah 10 Perintah Tuhan


Konon, 10 Perintah Tuhan sebenarnya bukan untuk bangsa Israel, melainkan untuk bangsa lain. Tetapi bangsa lain yang ditawarkan justru malah menolak.

Begini kisahnya;

Suatu waktu malaikat mendapat perintah untuk memberikan 10 Perintah Tuhan pada umat manusia, berangkatlah malaikat ke Bumi dan mendatangi tempat-tempat di belahan dunia.
Malaikat pun berangkat ke Italia dan membuka percakapan dengan orang Italia. 

Malaikat mengajukan penawaran, "Hei orang Italia, kalian mau perintah Tuhan nggak?" 

Orang Italia bertanya, "Apa isinya?"

Malaikat menjawab, "Ada banyak, tapi buatmu saya tawarkan untuk jangan membunuh!"

Orang Italia langsung menolak, "Maaf deh, kami ini mafia, membunuh adalah kegiatan kami Pergilah jauh-jauh sana!" Sambil mengusir malaikat.

Sebal dengan jawaban orang Italia lalu malaikat terbang ke Rusia dan kembali terlibat percakapan dengan orang Rusia, "Hei orang Rusia, mau perintah Tuhan nggak?"

Orang Rusia bertanya, "Apa Isinya?"

Malaikat menjawab, "Ada banyak. Tapi sepertinya untukmu yang baik adalah perintah untuk menyembah Tuhan!"

Orang Rusia pun menolak mentah-mentah, "Maaf deh, kami atheis. Nggak percaya sama Tuhan! Jadi, mohon maaf saja ya..."

Gagal memberikan pada orang Rusia, malaikat pun terbang ke Cina, kemudian membuka percakapan dengan orang Cina, "Hei orang Cina, mau perintah Tuhan nggak?"

Orang Cina bertanya, "Apa isinya?"

Malaikat menjawab, "Jangan berdusta!"

Orang Cina juga menolak, "Maaf deh, kami ini pedagang, menipu adalah suatu keharusan dalam usaha kami! Sudahlah, tawarkan saja ke orang lain, yang pasti kami tak mau!"

Malaikat frustrasi. Sudah 3 bangsa ditawari Perintah Tuhan tetapi semuanya menolak. Akhirnya malaikat terbang ke Israel, negeri yang terkenal akan pembangkangan dan kekikirannya. Siapa tahu mereka mau, gumam malaikat.

Kemudian, malaikat memulai percakapannya dengan orang Israel, "Hei orang Israel, kalian mau perintah Tuhan nggak?"

Orang Israel bertanya, "Bayar nggak?"

Malaikat menjawab, "Nggak! Ini gratis!"

Tanpa berpikir panjang orang Israel langsung berkata, "OK deh. Kalau begitu kami minta SEPULUH!"

Tuesday, July 24, 2007

Comprachicos



Eropa pada abad ke 17, dikenal suatu tindak kejahatan penculikan anak-anak yang dilanjutkan dengan membentuk mereka menjadi makhluk aneh.

Tindak kejahatan ini disebut "Comprachicos". Di mana anak-anak itu dihambat pertumbuhannya dengan dipasangi topeng besi permanen atau dibentuk muka aneh dengan sengaja. Selanjutnya, anak-anak bermuka aneh ini dijual kepada para bangsawan sebagai mahluk langka.

"The Man in the Iron Mask" karya Alexander Dumas adalah gambaran tentang Comprachicos di masa itu di mana seorang anak diculik dan kemudian dipasangi topeng besi.

Contoh lain adalah pada "The Man Who Laughs" karya Victor Hugo, menceritakan tentang seorang anak yang selalu tersenyum karena wajahnya dibentuk demikian akibat Comprachicos.

"Quiet Riot", grup musik Heavy Metal asal Los Angeles, California yang jaya di tahun 1980-an, mengambil simbol Comprachicos sebagai bagian dari ciri-ciri musik mereka.

Saturday, July 21, 2007

Bunga Untukmu, Tiap Kali... (Versi Suami)



Tentang perempuan lagi... Gw edit dan gw ganti jadi versi suami.
Ehmmm... Jangan jahat-jahat sama perempuan ya?

Sedih...

Aku memberinya bunga hari ini...

Hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunnya. Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan aku melontarkan kata-kata menyakitkan hingga ia menangis. Aku menyesal telah menyakitinya dan aku pun memeluknya. Emosiku kalap dan tak terbendung lagi hingga aku menyakitinya. Kuberikan bunga padanya sebagai permintaan maafku. Ia pun memaafkanku...

Aku memberinya bunga hari ini...

Hari ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami. Semalam aku menghempaskannya ke dinding dan mencekiknya. Ia bangun dengan memar dan rasa sakit di sekujur tubuh. Tangisnya tak terbendung meski itu tak sepadan dengan rasa sakit di hatinya akibat ulahku. Anak-anak hanya bisa memandang bingung dan ikut menangis bersamanya. Aku kembali menyesalinya. Aku pun memeluknya, mencium keningnya dan meminta maaf serta memberikan bunga padanya hari ini sebagai tanda penyesalanku. Kembali, ia selalu memaafkanku...

Aku memberinya bunga hari ini...

Hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam aku memukulnya lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu. Ada warna biru di pelupuk matanya akibat tinjuku. Tangisnya tak keluar, hanya air mata yang mengalir dan rasa sakit di fisik dan di hati yang ditahannya dalam-dalam. Aku tahu, ia tak tahan mengadapi emosiku dari hari ke hari yang tak kunjung mereda. Aku pun tahu ia ingin meninggalkanku, tapi aku juga tahu, ia tak berani meninggalkanku. Ia tak punya uang untuk lari dariku bersama anak-anak. Emosiku surut ketika anak-anakku menangis bersamanya dan memeluknya, menghapus air matanya. Kupeluk lagi ia dengan hati yang kacau dan perasaan bersalah. Aku sangat menyesalkan kejadian yang berulang-ulang itu, aku meminta maaf dan memberinya bunga hari ini. Lagi-lagi, ia selalu memaafkanku dan terus memaafkanku...

Aku memberinya bunga hari ini...

Hari ini adalah hari teristimewa untuknya, ini adalah hari pemakamannya... Hari terakhir di mana ia lepas dari rasa sakit yang selalu membayanginya tiap kali bertemu denganku. Dari balik penjara aku membayangkan pertengkaran terhebat kami tadi malam. Aku membenturkan kepalanya ke tembok berkali-kali hingga lunak tempurung kepalanya dan darah pun mengucur deras. Ia terjatuh terjerembab dan menghembuskan nafas terakhirnya di hadapanku. Anak-anak menangis ketika melihatnya membujur kaku dan tak bergeming. Mereka memeluknya,
membangunkannya dan mengguncang-guncangkannya, namun tak juga bangun. Aku pun tersadar, sampai polisi memborgolku dan menggiringku ke mobil tahanan. Aku tak bisa menghadiri pemakamannya, hanya bunga dan lagi-lagi bunga yang bisa kuberikan padanya, kali ini lewat penjara. Kalau saja aku bisa membendung emosiku, aku tak perlu memberikan bunga lagi untuknya...

Anonymous

Tuesday, July 17, 2007

Salah Persepsi tentang Cinderella



PERCAYA ATAU TIDAK, bila mengeja suatu kata dianggap sesuatu hal yang tidak penting, Cinderella harus memakai sepatu yang salah untuk selama-lamanya.


Cinderella, dongeng klasik yang hampir seluruh penduduk dunia mengetahuinya. Menurut penelitian SurLaLuneFairytales.com, sumber awal cerita Cinderella justru berasal dari China, ditulis oleh Ch'eng-shih di pertengahan abad ke 9 (850-860 M). Pangeran dalam cerita ini dikenal sebagai Yeh-shen, namun tidak disebutkan siapa nama ibu peri dalam cerita versi awal ini.

Referensi kisah Cinderella selanjutnya ditulis ulang di abad ke 16 oleh sastrawan Jerman yang tidak diketahui namanya. Dalam tulisan ini mulai ditambahkan cerita tentang ibu peri, tentang kereta labu dan tentang binatang-binatang kecil seperti tikus dan tupai atau cerpelai yang menolong Cinderella. Sampai selanjutnya di tahun 1697, seorang Perancis yang bernama Charles Perrault menyalin kisah Cinderella ke dalam bahasanya sendiri, dengan judul Contes de ma Mere L'Oye.

Dalam kisah Cinderella sebelumnya, sepatu Cinderella terbuat dari bulu tupai berwarna putih dan abu-abu. Bahasa Perancis untuk kata bulu adalah 'vair'. Charles salah menyalin, bahwa sepatu Cinderella terbuat dari 'verre', yang bunyinya sama dengan 'vair', namun berbeda artinya yaitu 'kaca'.

Sejak itulah anak-anak sedunia membayangkan ada sebuah sepatu kaca yang berkilauan yang tertinggal di atas tangga istana, dan mereka terheran-heran mengapa mereka tidak pernah melihat sepatu seperti itu dalam kehidupan nyata.


Thursday, July 12, 2007

Percobaan Empat Ekor Cacing - Sebuah Antithesis


Sekumpulan ilmuwan parasitologi berkumpul membahas rencana penelitian mereka tentang Enterobius vermicularis, yaitu jenis cacing yang biasa bertelur di peri-anal. Telur-telur itu hanya bisa diambil, dilihat dan diteliti dengan bantuan mikroskop untuk dilakukan diagnosa atas hipotesa awal..

Permasalahannya, mereka mencoba meneliti hal-hal yang menyebabkan Enterobius vermicularis ini dapat bertahan hidup dan bagaimana dengan hal-hal yang membuatnya tak mampu survive. Dalam penelitian tersebut, diambillah 4 ekor cacing dimasukkan ke dalam botol. Masing-masing botol berisi:

Cacing 1 dalam botol berisi alkohol
Cacing 2 dalam botol berisi asap rokok
Cacing 3 dalam botol berisi cairan sperma
Cacing 4 dalam botol isi tanah

beberapa hari hari kemudian:

cacing 1 dalam botol berisi alkohol - mati
cacing 2 dalam botol berisi asap rokok - mati juga
cacing 3 dalam botol berisi cairan sperma - apalagi, mati tanpa ampun
cacing 4 dalam botol isi tanah - hidup sehat walafiat

Kesimpulan dari percobaan ini adalah:

Selama banyak minum minuman keras, banyak merokok dan banyak melakukan hubungan seks, dijamin tidak akan terkena cacingan!


Wednesday, July 11, 2007

Pantun Orang 'Resign'

Buka-buka file lama, nemu tulisan ini. Jadi inget kegoblokan saya saat keluar dari kantor lama dulu. Setiap keluar dari kantor lama, selalu saja meninggalkan kegoblokan-kegoblokan yang selalu diingat dan dikenang temen-temen kantor lama sebagai kegilaan mengakut saya yang tak kunjung sembuh...

Mau percaya mau nggak, saat keluar dari Indovision 31 Mei 2005, saya bikin resignation letter dalam bentuk pantun. Mantan atasan dan HRD di kantor lama cuma geleng-geleng kepala ngeliatnya.

Terserah juga gimana nyikapinnya...

Setidaknya, setiap saya keluar dari kantor lama, saya selalu nyertain 3 laporan:
  • Report of Job Progress Laporan pertanggungjawaban pekerjaan selama kerja di tempat tersebut. Progress apa aja yang sudah saya buat, kendala-kendala yang saya alami dalam bekerja, serta hal-hal yang belum sempat dilaksanakan. Semuanya memudahkan orang yang menggantikan saya nanti dalam mengikuti sistem dalam bekerja di tempat tersebut.
  • Report of Job Replacement Laporan mengenai data-data yang pernah saya buat dan saya tinggalkan untuk nantinya diteruskan orang yang menggantikan saya. Tidak ada yang saya delete atau sabotase.
  • Report of Using Device Laporan pemakaian alat saat saya bekerja di tempat tersebut. Di mana ketika ada kerusakan, atau apa, saya tidak jadi tertuduh, karena ketika saya tinggalkan, semua ada laporannya dan ditandangani. Seringkali mantan karyawan jadi tertuduh untuk hal yang tidak dilakukannya dan pembelaan apapun menjadi lemah karena nggak ada bukti-bukti yang kuat. Di lain pihak, teramat sering juga dari kita ketika keluar dari kantor lama cuma ninggalin gitu aja, nggak ada yang ditinggalkan meski cuma kebaikan dan nama baik kita di kantor lama. Ketika ada kejadian-kejadian seperti ini, yang ada sudah saya sangat saya antisipasi dan sangat hindari dari awal-awal.
Semuanya itu saya sertakan sebenar-benarnya dan sedetail mungkin, ditandatangani oleh mantan atasan dan HRD sebagai saksi. Saya cuma berusaha untuk menerapkan sisi profesionalisme, meski saya sangat sadar saya sangat jauuuuhhh.. dari kata profesional itu sendiri... Selebihnya itu masih "lurus-lurus" saja, yang nggak "lurus" cuma resignation letter-nya. Selalu aja nggak pernah beres dalam penulisannya...

Ehmmm... Perlu saya tekankan, saya ini masih sangat-sangat waras lho, setidaknya di dunia saya sendiri, mungkin bukan di dunia kalian, ha ha ha...


Pantun Orang 'Resign'
Oleh: Luqman Hakim


Maen catur di rumeh Haji Husin, ilang banyak guwe punya pion
Dua tahun udeh guwe lakonin, banyak kenangan di Indovision

Emang kecil tuh ayam kate, jadi sakit bulunye dicabut
Guwe pengen ungkapin kate, ngomongin ini sebelom cabut

Ade mobil ditimpuk batu, batunye ngenain kaca spion
Ape gunenye menggerutu, selame masih di Indovision

Hidup rasenye suseh bener, kalo nyang ade ngeluh melulu
Udeh kerja aje nyang bener, bukannye emang kudu begitu

Tuhan emang nyiptain kite, pasti ade alesannye
Cakep ape jelek adenye, bukan itu nyang utame

Tetep bekerje juge berusahe, emang entu modal utame kite
Tetep dijage kompaknye kite, jangan tumbuhin saling nggak percaye

Kadang hidup nggak selamenye lurus, kudu dilewatin cobaannye
Kalo kite ngerase kagak diurus, jangan negatif pikiran kite

Buang aje semue akal bulus, jangan ade beling di hati
Inget aje Tuhan Maha Mengurus, seluruhnye masalah ini

Dari pesuruh sampe direktur, udeh pasti kite orang juge
Semue udeh ade nyang ngatur, tinggal ngikutin sistemnye aje

Perbedaan kenape dibuat, dibuat bukan ngelawan kodrat
Tuhan maunye kite ngeliat, segalanye udeh tersirat

Jadi orang nggak pernah puas, ade aje nyang diingini
Kalo masih aje nggak puas, nyok kite bace sajak ini:

Jika kau tak mampu menjadi pohon meranti di puncak bukit,
jadilah semak belukar di lembah,
jadilah semak belukar yang teranggun di sisi bukit

Kalau bukan rumput, semak belukar pun jadilah

Jika kau tak boleh menjadi rimbun,
jadilah rumput
dan hiasi jalan di mana-mana

Jika kau tak dapat menjadi ikan mas,
jadilah ikan sepat,
tapi jadilah ikan sepat terlincah di dalam paya

Tidak semua orang dapat menjadi nakhoda,
lainnya harus menjadi awak kapal dan penumpang
pasti ada sesuatu untuk semua
karena ada tugas berat dan tugas ringan,
di antaranya dibuat yang lebih berdekatan

Jika kau tak dapat menjadi bulan,
jadilah bintang

Jika kau tak dapat menjadi jagung,
Jadilah kedelai

Bukan dinilai kau kalah atau menang,
tapi jadilah dirimu sendiri yang terbaik
Douglas Mallock


Jalan-jalan di kebonnye Dille, liat kepompong di daun singkong
Kalo kite dikasih kuase, jangan belagu dan jangan sombong

Makhluk halus emang kagak berupe, apapun die namenye
Kagak selamenye orang kuase, ntar juge ade akhirnye

Emas nih tinggi nilainye, uang belinye kagak sedikit
Loyang nih murah hargenye, tetep bernilai biar sedikit
Kaleng nggak ade hargenye, malahan jadiin sumber penyakit
Plih aje jadi ape, cerminan nyang sehat atau nyang sakit

Jadi emas seharusnye kite, tetep berharge apapun bentuknye
Jadi loyang setidaknye kite, sedikit hargenye tapi nggak ape
Jadi kaleng jangan sampe kite, udeh berkarat nggak ade nilainye
Jadi kaleng ibaratnye kite, bikin masalah sekitarnye aje

Sembilan bulan nungguin lahiran, nungguin bayi pujaan hati
Analogi ini perumpamaan, ungkapan hati cerminan diri

Sakit jiwa guwe bertambah parah, nginget kelakuan kayak begini
Kalo pantun ini bikin lo marah, maafin deh omongan guwe ini

Pantun ini pantun suke-suke, langsung tercetus begitu aje
Kagak ade maksud ape-ape, cuma omongan ape adenye

Pantun ini pantun ceria, penghibur hati gundah-gulana
Guwe pamit buat semua, janganlah tersinggung serta-merta

Luqman Hakim
(Mantan) Creative/Graphic Designer
PT Matahari Lintas Cakrawala (INDOVISION)
Penulis tengah menjalani terapi medis penyembuhan sakit jiwa


Monday, July 9, 2007

Gladiator dan Karir Politik Kaisar Romawi


Gladiator bukan cuma tontonan di kalangan bangsa Romawi kuno, namun juga dapat menjadi jenjang karir. Ini dibuktikan oleh Commodus Lucius Aelius Aurelius (161-192 Masehi).

Bermula dari seorang gladiator, ia merintis karir dan sukses menjadi kaisar Romawi. Riwayat karirnya meliputi 1.031 pertandingan. Setelah menjadi kaisar pun ia masih tetap bertarung di arena.

Karir politik dan olahraganya berakhir sekaligus, ketika dalam suatu pertandingan seorang gladiator yang bernama Narcissus mencekiknya hingga tewas.




Ucapan yang Mempengaruhi Sejarah

Berhati-hatilah dengan apa yang diucapkan karena mungkin dapat mempengaruhi sejarah!

Tanggal 20 Juli 1969, komandan Apollo 11 Lunar Module, Neil Armstrong dikenal sebagai manusia pertama yang menjejakkan kakinya di Bulan. Kata-kata pertamanya setelah menjejakkan kakinya tersebut adalah;

"That's one small step for man, one giant leap for mankind"

Kata-kata tersebut disiarkan dan didengarkan oleh jutaan pemirsa TV di seluruh bumi. Tetapi persis sebelum dia kembali mendarat di bumi, dia membuat sapaan yang cukup menggelitik;

"Good Luck Mr. Gorsky."

Pada saat itu, orang-orang di NASA berpikir itu hanyalah semacam sindiran halus untuk menunjuk rival mereka yaitu kosmonot -kosmonot Soviet. Namun setelah dicek tidak ada nama Gorsky di badan Antariksa Amerika maupun Soviet. Bertahun-tahun setelah itu ternyata masih banyak masyarakat yang penasaran & mempertanyakan arti kata Armstrong "Good luck Mr. Gorsky".

Setiap kali ditanyakan, Armstrong hanya tersenyum penuh arti.

Pada tanggal 5 Juli 1995 di Tampa Bay, Florida, pada acara wawancara pers seusai pidato, seorang reporter kembali mengajukan pertanyaan yang sudah berusia 26 tahun itu kepada Armstrong. Saat itulah, pada akhirnya Armstrong merespon pertanyaan itu. Dikarenakan Mr. Gorsky telah wafat sehingga Armstrong merasa tidak apa-apa jika dia menjawab pertanyaan itu.

Cerita bermula di tahun 1938 ketika Armstrong masih kanak-kanak, ia sedang bermain bola dengan tetangganya di kebun belakang rumah. Suatu ketika, temannya menendang bola terlalu keras sehingga bola itu mendarat dihalaman sebuah rumah yang tidak jauh dari situ, dan berada persis dibawah jendela kamar tidur. Sang empunya rumah adalah Mr & Mrs Gorsky.

Ketika Armstrong kecil sedang merunduk mengambil bola tersebut. Dia mendengar teriakan Mrs. Gorsky sedang marah ke Mr. Gorsky. Dan bentakan itu yang membuat Armstrong kecil tidak bisa melupakannya seumur hidup.

"Sex! You want sex?! You'll get sex when the kid next door walks on the moon!"

Percaya atau tidak, itulah adanya!

Sunday, July 8, 2007

Bunga Untukmu, Tiap Kali... (Versi Istri)


Tentang perempuan... Entah dapet dari mana tulisan ini. Ada di-stok tulisan lama yang gw kumpulin. Tulisan yang bagus banget. Baca aja...

Aku mendapat bunga hari ini...

Hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunku. Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan ia melontarkan kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena hari ini ia mengirim aku bunga. 

Aku mendapat bunga hari ini...

Hari ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami. Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku Aku bangun dengan memar dan rasa sakit sekujur tubuhku. Aku tahu ia menyesali (perbuatannya) karena ia mengirim bunga padaku hari ini.

Aku mendapat bunga hari ini...

Hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam ia memukul aku lagi, lebih keras  dibanding waktu-waktu yang lalu.
Aku takut padanya tetapi aku takut meningggalkannya. Aku tidak punya uang. Lalu bagaimana aku bisa menghidupi anak-anakku? Namun, aku tahu ia menyesali (perbuatannya) semalam, karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.

Aku mendapat bunga hari ini...

Hari ini adalah hari istimewa, ini hari pemakamanku.
Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini...

Anonymous


Thursday, July 5, 2007

Serangan Jantung, Angin Duduk & Meninggal Dunia

Sabtu, 30 Juni 2007
Jam 3 pagi...

Pulang dari kantor baru sampe rumah. Ambil wudhu buat Sholat Isya, berencana tidur sekitar jam 3:30 pagi buta setelah Sholat Isya... Tapi tiba-tiba tepon bunyi, berdering tak mau berhenti. Campur semua rasa mendengarnya. Bingung, kesel plus mangkel, siapa pula yang pagi-pagi buta begini telepon! Ah, paling berita keluarga mendadak, pikirku. Telpon diangkat bapak mertua, entah apa yang dibicarakan, yang pasti kulanjutkan lagi tidurku yang sudah sangat kurang dari 8 jam sehari dari hari ke hari itu...


Menjelang Shubuh...

Tengah berusaha keras buat tertidur, terbangun oleh teriakan tetangga beberapa blok... Kupikir rumah tangga tetangga yang sedang berkelahi sebagaimana berkali-kalinya sering kudengar suara seperti itu di lingkungan rumah di petak-petak Perumnas di Depok... Ternyata bukan teriakan berkelahinya tetangga suami dan istri. Ada satu rumah keluarga kecil yang mana suami dan istrinya seumuranku, sang istrinya menangis keras membangunkan suaminya yang masih saja tertidur lelap tanpa bergeming sehabis menonton pertandingan bola yang aku pun tak tau pertandingan sepak bola apa melawan apa... Suaminya dibangunkan tak bangun-bangun. Keluarku dari rumah, melihat apa gerangan...

Di luar rumah beberapa tetangga sudah berkerumun di rumah keluarga itu. Ada yang berkerumun di depan, ada yang berkerumun di dalam. Bertanyaku ke salah satu tetangga, "Ada apa Pak Anwar?"

"Itu, abis nonton bola nggak bangun-bangun. Badannya diem aja dibangunin istrinya..."

"Jadi..." Kataku sambil terputus omongan karena tak bisa melanjutkan.

"Iya, mungkin sudah meninggal dunia. Tapi kok ya tiba-tiba. Tadi sore masih ngobrol-ngobrol kok di sini." Jawabnya...

Istrinya menangis sesunggukan di hadapan suaminya yang tertidur di kasur bawah. Ada tetanggaku yang dokter yang memeriksanya pun mengatakan, denyut nadinya sudah tak ada. Namun istrinya masih bersikeras kalo badannya masih hangat. Menolak sambil menangis bila dikatakan suaminya telah meninggal. Sampai ada inisiatif dari salah satu tetangga memanggil dokter 24 jam dari DMC (Depok Medical Center) dan dibawanya ke rumah itu. Dokter datang, dan mengatakan hal yang sama. Telah meninggal dunia...

Inna lillahi Wa inna ilaihi Roji'un...

Anak pertamanya perempuan, yang duduk di bangku kelas 6 SD menangis saat mendapat kabar itu. Istrinya pingsan. Anak keduanya laki-laki, seumuran anakku sekitar 5 tahunan, hanya terbengong-bengong bingung, tak mengerti apa yang terjadi dengan bapaknya.


Mendekati Shubuh...

Para tetangga berinisiatif ke Masjid. Membawa segala peralatan. Dari tempat tidur jenazah, keranda jenazah, tempat memandikan jenazah, selang, sampe bak plastik besar untuk memandikan jenazah... Sampai di rumahnya, 'ku ikut mengangkat mayatnya itu ke tempat tidur jenazah yang diambil dari Masjid. Jenazahnya masih memakai kaos dan sarung. Mukanya pucat membiru. Kupegang kakinya, sudah mulai mendingin dan tak ada kehangatan sebagaimana manusia umumnya. Selesai itu semua, aku keluar dari rumah itu. Masih melihat istrinya berpelukan dengan anak pertamanya dan anak keduanya masih terbingung-bingung melihat ibu dan kakaknya berpelukan sambil menangis...


Shubuh...

Adzan shubuh berkumandang. Aku yang masih pusing karena belum sempat tidur, langsung pulang ke rumah, mengambil sarung dan mengganti pakaian sholat, langsung ke masjid. Selesai Sholat Shubuh, Imam Masjid memberitahukan lewat pengeras suara bahwa ada yang meninggal dunia dari warga RT 007, yaitu tetanggaku itu...

Aku sudah tak bisa lagi menahan kantuk, langsung pulang ke rumah untuk tidur. Sambil mewanti-wanti ke istri kalau-kalau ada dari pihak keluarga yang sedang berduka yang minta bantuan ke warga dan sekiranya bisa kubantu, bangunkan aku. Ketika keluarga-keluarganya mulai berdatangan satu-persatu, 'ku berpikir, ini sudah urusan keluarga, tetangga hanya membantu awal-awal saat keluarga belum datang. Pun bila membantu apabila memang diperlukan.

Anakku yang juga sudah bangun dari jam 4 pagi itu bingung, "Ada apa sih Ayah? Papanya Arkam meninggal ya? Meninggal itu apa?"

Istriku menjelaskan, "Meninggal itu hilangnya nyawa dari badan Nak. Di dalam badan kita itu ada nyawa yang membuat kita hidup. Ketika lepas dari badan, itu yang disebut meninggal dunia."

"Lalu, nyawa itu apa ibu?" Tanyanya lagi.

"Nyawa itu yang bikin kita hidup..." jawab istriku singkat.

Anakku mengangguk-angguk. Entah mengerti atau tidak, tapi yang pasti kami sudah berkomitmen, untuk selalu menjelaskan apapun yang ditanya anak tanpa menganggapnya sebagai anak kecil dan menyembunyikan jawaban atas pertanyaannya. Selesai itu, aku pun tidur...


Jam 10 pagi...

Bangun dengan kepala masih pusing karena memang sangat-sangat kurang tidur. Keluar rumah, melihat rumah duka sudah dipasang tenda, sudah dikerumuni oleh sanak saudara serta kerabat mereka. Bergegas mandi karena harus ke kantor lagi untuk mengerjakan pekerjaan yang memang belum selesai.


Jam 10:30 pagi...

Berangkat ke kantor. Tetangga yang tengah berduka itu masih penuh dengan lawatan orang, keluarga dan kerabatnya. Agak menyesal tak bisa ikut mengantar sampai tempat pemakaman karena ke kantor hari itu tak bisa ditunda demi selesainya kerjaan.

Di kantor, ku berkerja sampai keesokan harinya dan baru bisa pulang Minggu Pagi jam 8. Di kantor saat bekerja, ku sempatkan mencari keterangan mengenai istilah angin duduk yang diomong-omongkan para tetangga saat tetanggaku itu meninggal. Dalam keadaan sehat, bisa saja nyawa terlepas dari badan. Apa ada gerangan dengan istilah angin duduk itu?

Berikut, sepetik tulisan mengenai angin duduk yang didapat dari internet...


Angin Duduk = Sindroma Serangan Jantung Koroner Akut

Angin Duduk, dalam bahasa kedokteran itu adalah Sindroma Serangan Jantung Koroner Akut (SSKJA). Hanya dalam waktu 15 menit sampai 30 menit setelah serangan pertama, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal. Padahal, orang yang sebelumnya terlihat sehat-sehat saja bisa meninggal bila terkena penyakit ini.

Tanda-tanda terkena penyakit SSKJA itu seperti masuk angin berat, merasa nyeri di dada dan badan merasa sangat tidak enak. Apabila terkena tanda-tanda itu, sangat disarankan untuk tidak melakukan aktivitas fisik apalagi berhubungan seksual. Tenangkan diri dan pikiran. Apabila merasakan tanda-tanda itu, tidak boleh lebih dari 15 menit, segera pergi ke Rumah Sakit menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung.

Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti
  • Rasa ditekan
  • Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
  • Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
  • Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu, serta punggung.
  • Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
Sumber Penyakitnya:
Terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (
vasokonstriksi). Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
  1. Adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
  2. Sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus).
  3. Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh.darah akibat kejang yang terus menerus.
  4. Infeksi pada pembuluh darah.
Penyempitan itu, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang  masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan  oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina.

Bedakan antara keluhan nyeri pada
Sindroma Serangan Jantung Koroner Akut  alias Angin Duduk dengan Serangan Jantung Koroner:

Pada Serangan Jantung Koroner (SJK) alias Infark Miokard:
Angina
terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan.

Pada Sindroma Serangan Jantung Koroner Akut (SSJKA) alias Angin Duduk:
Angina
terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat.

Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan atau obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supplai oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium antago nis.

Sangat disarankan, bagi penderita yang sudah tahu  bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).

Saturday, June 23, 2007

Efisiensi = Produktivitas (?) Bagaimana Pembelajarannya?

Thomas J. Watson, pendiri IBM (1924), suatu waktu mengetahui ada kesalahan besar yang dilakukan oleh salah seorang karyawan yang membuat IBM merugi jutaan dolar. Watson pun memanggil karyawan tersebut ke ruangannya.

Karyawan yang dipanggil oleh Watson merasa bahwa ia telah membuat kesalahan yang akan membuat CEO-nya marah besar. Sebelum Watson memarahinya terlebih dahulu ia memulai pembicaraan,

"Saya mengakui bahwa saya memang telah membuat kesalahan besar hingga membuat IBM rugi jutaan dolar. Saya pun sudah siap atas segala resiko dan konsekuensi yang akan dikenakan pada saya. Tapi paling tidak saya bisa belajar dari kegagalan ini untuk tidak melakukannya lagi di lain waktu."

Di luar dugaan Watson malah berkata,
"Sebelumnya saya sempat berpikir keras atas kerugian IBM akibat ulah anda. Tapi tahukah anda? Di balik itu semua saya menyadari bahwa IBM telah mengeluarkan jutaan dolar untuk mendidik anda..."

Pertanyaannya, adakah perusahaan yang bisa "mendidik" karyawannya dengan cara se-extreme ini?

Sunday, April 22, 2007

Mengenal Tuhan


Saat Tuhan masih duduk di bangku Sekolah Dasar di surga sana, Tuhan pernah memiliki gagasan untuk menciptakan dunia bersama teman sekolahnya, Iblis yang berbakat.
(Gunter Grass; "Katz und Maus", 1961).

Selang beberapa tahun, Nietzche membunuh Tuhan yang masih kanak-kanak tadi dan mengumumkan ke seluruh dunia bahwa, "Tuhan sudah Mati!"
(Friedrich William Nietzche 1844-1900).

Tak lama sesudah itu, Nietzche pun wafat dan di sampul depan sebuah jurnal filsafat tertulis, "Nietzche sudah mati!" tertanda, Tuhan.

Dalam pengembaraan alam pikiran, ada intisari fundamental yang ditujukan pada diri manusia yaitu bertanya. Saat belajar mengenal Tuhan, hanya ada dua konsekuensi yang dikenalkan; surga dan neraka, pahala dan dosa, baik dan buruk serta anonim dan antonim lainnya. Pengenalan tatanan itu hanya bentuk dari ancaman, reward dan punishment yang diberlakukan, sebagaimana majikan terhadap buruh dan peniadaan kontemplasi. Namun perjalanan mengenal Tuhan tidak akan pernah berhenti pada titik itu, hingga Gunter Grass dan Nietzche lebih memilih untuk menantang, mengolok-olok, bahkan membunuh Tuhan.

Pengembaraan terus berlanjut dan perjalanan mengenal Tuhan akan terus berlangsung dalam sejarah peradaban manusia. Namun tetap tak pernah ada kata yang bisa mewakili jawaban itu, meskipun muncul dari orang yang pintar merangkai kata dan pandai menyusun syair.
(Faridu'd-Din Attar 1142–1220).

Jawaban itu bukan rangkaian kata yang tersusun rapi. Ia diam seperti diamnya puncak gunung menunggu untuk didaki. Ia tersembunyi seperti tersembunyinya mutiara dalam kerang di dasar lautan. Ia menghangatkan seperti matahari yang tak bisa ditatap dengan mata nanar. Ia menyejukkan jiwa seperti udara pagi di pegunungan.

Jawaban itu ada di sini, di dalam hati...

Seperti jawaban Rabi’ah Al Adawiyah;

Ya Tuhanku...
Jika aku menyembah-Mu karena takut Neraka-Mu,
        Maka bakarlah aku di dalamnya.
Jika aku menyembah-Mu karena mengharap surga-Mu,
        Maka haramkan tempat itu bagiku.
Tapi jika aku menyembah-Mu karena mengharap cinta-Mu,
        Jangan Kau enggan palingkan wajah-Mu dariku