Friday, April 25, 2008

Seperti Apa Pasangan Idealmu?


Suatu waktu, seorang teman curhat pada saya, "Duh Man, kalo aja guwe punya istri yang cantiknya kayak Miyabi, tapi setianya kayak Siti Khadijah dan pendamping yang ideal serta teman diskusi yang handal kayak Fatimah Az-Zahra, pasti guwe akan mencintainya sepenuh hati..."

Saya cuma tersenyum mendengar penuturannya. Ada terbersit pikiran yang tak biasa, di usia kepala 3 teman saya ini masih saja melajang karena terlampau memilih pasangan. Pun dalam memilih ia selalu membuat pengandaian yang aneh-aneh. Mengandai-andaikan sesuatu dari konotasi yang saling bertolak-belakang dan carut-marut.

Salah seorang teman yang taat beragama justru marah mendengarnya mengutarakan keinginan itu. "Nggak bakalan bisa segala sesuatu yang saling berbeda itu elo campur-baur dalam keinginan yang mustahil. Tega bener elo ngegabungin karakter orang-orang yang dekat dengan Rasulullah sama bintang porno kayak Miyabi...!!!"

Bukan sok bijak (toh saya jauh dari bijak), saya melerainya dengan mengatakan bahwa keinginan itu cuma akan jadi sebatas keinginan. Berpikir kelewat jauh meninggalkan tatanan dan pola kesopanan berpikir itu hak semua orang. Cakrawala berpikir seseorang takkan pernah bisa dibelenggu dengan segala aturan apapun. Badan bisa saja terpenjara, tapi otak dan pikiran akan tetap terbang bebas menembus awan. Pikiran itu bisa seperti sampah, tak berguna bila dipikirkan. Namun sebaliknya, pikiran pula yang membawa manusia bisa sampai ke bulan dan menciptakan dunia seindah ini, bahkan juga serusak ini.

Saya hanya menceritakan sedikit cerita yang pernah saya baca dan untungnya cerita itu sangat-sangat saya ingat. Tapi sekali lagi keterbatasan mengingat sumber cerita ini yang membuat saya sulit menuliskan sumber cerita di bawah ini.

* * * * *

Bertahun-tahun lamanya seorang hamba meminta kepada Tuhan seorang pasangan. Seseorang yang mampu menjadi pendamping untuk menjalani fase-fase lanjut dari perjalanan hidupnya. Ia tidak hanya meminta seorang pasangan, bahkan ia mendeskripsikan pula seperti apa pasangan yang diinginkannya itu. Pasangan itu haruslah seseorang yang baik, lemah lembut, pemaaf, penuh damai, baik hati, pengertian, menyenangkan, hangat, cerdas, humoris dan dapat dipercaya.

Suatu malam di dalam doa ia merasa seolah-olah mendengar Tuhan sedang berbicara di hatinya, "Wahai HambaKu yang sedang berdoa, Aku tidak dapat memberikan apa yang kau inginkan".

Dengan sedikit kecewa karena tidak ditanggapi permintaannya ia pun bertanya, "Kenapa ya, Tuhanku?"

Tuhan menanggapi, "Karena Aku adalah Tuhan Yang Maha Adil dan Yang Maha Benar, maka semua yang Aku lakukan adalah adil dan benar."

Ia bertanya lagi, "Wahai Tuhanku, aku tidak mengerti mengapa aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku minta dariMu..."

Tuhan pun menjawab, "Akan Aku jelaskan..."
  • Adalah tidak adil dan tidak benar bagiKu untuk mengabulkan permintaanmu, karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan dirimu sendiri...
  • Adalah tidak adil dan tidak benar bagi-Ku mendatangkan seseorang yang penuh cinta sedangkan hatimu masih sering dipenuhi oleh kebencian...
  • Adalah tidak adil dan tidak benar bagi-Ku mempertemukanmu dengan seseorang yang peka sementara engkau sendiri masih bisa tidak peduli terhadap sesama...
  • Adalah tidak adil dan tidak benar bagi-Ku memberikanmu seseorang jodoh yang baik hatinya sedangkan engkau sendiri masih bisa bersikap kejam...
  • Adalah tidak adil dan tidak benar bagi-Ku mengikat hatimu dengan seseorang yang pemaaf sementara engkau sendiri masih sering menyimpan dendam...
  • Adalah tidak adil dan tidak benar bagi-Ku meridhai hubunganmu dengan seseorang yang jujur sedangkan engkau sendiri masih dipenuhi dengan berbagai tipu muslihat...
Tuhan pun berkata lagi kepadanya, Daripada menghabiskan waktu untuk mencari ke segala penjuru seseorang yang engkau inginkan serta berharap Aku akan memberikannya, lebih baik manfaatkanlah waktu yang tersisa ini untuk membuat dirimu sendiri menjadi seseorang seperti yang engkau cari. Aku tidak akan dapat memberikan kepadamu sesuatu yang bukan dirimu sendiri. Biarkan hati, jiwa dan rohanimu yang membentuk dirimu sendiri agar segala sesuatunya sesuai dengan keinginanmu."

Di akhir doanya Tuhan menegaskan, "Apabila suatu saat nanti engkau mampu menyatukan perhatian, rasa sayang, rasa maaf, rasa kasih, kepekaan dan tanggung jawab yang membentuk satu kesatuan, maka engkau akan mendapatkan seseorang yang engkau ingini yang memang Ku sediakan untukmu.
Engkau pun akan mampu berkata seperti berkatanya Adam saat Hawa Kuciptakan untuk menemaninya; 'Ia adalah tulang dari tulang rusukku dan daging dari daging tubuhku.'
Engkau akan melihat pribadimu di dalam dirinya dan pribadinya dalam dirimu. Kalian berdua pun akan menjadi satu rangkaian dalam jalinan yang Kuridhai saat bersama-sama berlayar menuju pelabuhan abadi."
 
* * * * *

Di hari lain, ketika saya punya banyak waktu, saya buatkan foto istri idaman dalam khayalan karakter teman saya itu. Cantik seperti Miyabi, Setia seperti Khadijah dan teman diskusi yang handal seperti Fatimah Az-Zahra.

Ah! Semoga cepat bisa kau temukan orang yang ada dalam foto ini sahabat...!!!


Luqman Hakim
Orang Biasa