Tentang perempuan lagi... Gw edit dan gw ganti jadi versi suami.
Ehmmm... Jangan jahat-jahat sama perempuan ya?
Sedih...
Aku memberinya bunga hari ini...
Hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulangtahunnya. Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan aku melontarkan kata-kata menyakitkan hingga ia menangis. Aku menyesal telah menyakitinya dan aku pun memeluknya. Emosiku kalap dan tak terbendung lagi hingga aku menyakitinya. Kuberikan bunga padanya sebagai permintaan maafku. Ia pun memaafkanku...
Aku memberinya bunga hari ini...
Hari ini bukan ulangtahun perkawinan kami atau hari istimewa kami. Semalam aku menghempaskannya ke dinding dan mencekiknya. Ia bangun dengan memar dan rasa sakit di sekujur tubuh. Tangisnya tak terbendung meski itu tak sepadan dengan rasa sakit di hatinya akibat ulahku. Anak-anak hanya bisa memandang bingung dan ikut menangis bersamanya. Aku kembali menyesalinya. Aku pun memeluknya, mencium keningnya dan meminta maaf serta memberikan bunga padanya hari ini sebagai tanda penyesalanku. Kembali, ia selalu memaafkanku...
Aku memberinya bunga hari ini...
Hari ini bukanlah hari Ibu atau hari istimewa lain. Semalam aku memukulnya lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu yang lalu. Ada warna biru di pelupuk matanya akibat tinjuku. Tangisnya tak keluar, hanya air mata yang mengalir dan rasa sakit di fisik dan di hati yang ditahannya dalam-dalam. Aku tahu, ia tak tahan mengadapi emosiku dari hari ke hari yang tak kunjung mereda. Aku pun tahu ia ingin meninggalkanku, tapi aku juga tahu, ia tak berani meninggalkanku. Ia tak punya uang untuk lari dariku bersama anak-anak. Emosiku surut ketika anak-anakku menangis bersamanya dan memeluknya, menghapus air matanya. Kupeluk lagi ia dengan hati yang kacau dan perasaan bersalah. Aku sangat menyesalkan kejadian yang berulang-ulang itu, aku meminta maaf dan memberinya bunga hari ini. Lagi-lagi, ia selalu memaafkanku dan terus memaafkanku...
Aku memberinya bunga hari ini...
Hari ini adalah hari teristimewa untuknya, ini adalah hari pemakamannya... Hari terakhir di mana ia lepas dari rasa sakit yang selalu membayanginya tiap kali bertemu denganku. Dari balik penjara aku membayangkan pertengkaran terhebat kami tadi malam. Aku membenturkan kepalanya ke tembok berkali-kali hingga lunak tempurung kepalanya dan darah pun mengucur deras. Ia terjatuh terjerembab dan menghembuskan nafas terakhirnya di hadapanku. Anak-anak menangis ketika melihatnya membujur kaku dan tak bergeming. Mereka memeluknya, membangunkannya dan mengguncang-guncangkannya, namun tak juga bangun. Aku pun tersadar, sampai polisi memborgolku dan menggiringku ke mobil tahanan. Aku tak bisa menghadiri pemakamannya, hanya bunga dan lagi-lagi bunga yang bisa kuberikan padanya, kali ini lewat penjara. Kalau saja aku bisa membendung emosiku, aku tak perlu memberikan bunga lagi untuknya...
Anonymous
27 comments:
Luqman gokil nehhhhhhhhh......nyeremin ajah.....tapi kata gw bego aja cewek-nya kalo gw mah....sebelum diapa-apain..gw kebiri ajah duluan hihihihihi
ini kudunya judule: "bunga terakhir" dong... :)
dapet darimana sih cerita ini?
thanks ya luk...sering2 ya kasi gw bunga..bunga deposito terutama xixixixixixi
eh luq luq kok cerita peribadi obet lo tulis disni??? udah dapet izin lo??
Oalah Peyo...
Nggak semua perempuan itu sepertimu!
Masih banyak di antara kaummu yang menggantungkan dirinya pada kaumku dan akhirnya cuma jadi subordinat belaka...
Ayo dong, kuaaattt...!!!
Anonymous...
Kemudian di-revisi untuk jadi versi suami
Ah Mamaaaaa.... Jangan ampe Mama dipentung Papa ya, Mama Eny...
Aku anakmu yang akan membelamu!!! Kikikikikikiikk....
HUSSSHHHH..!!!
Nabil..! Balik ke kandang sanahhh...!!! Ha ha ha...
Pasti ngeledek saya, karena terlalu banyak bunga yang kukirimkan, nah emang gw pedagang bunga kok, kalau orang beli yah gw antarin xixixixixixe.
Salam ach.
dari manusia yang masih memilih ablekz.
Di FN ada tuh Mas Willy...
Emang salah sih, kok ya masukin di MP duluan...
bukan pengalaman pribadi kan LuQ?
Tabok nih...!!! Tabokkk..!!!
Domestic abuse.... Masih banyak mungkin ya disekitar kita yang seperti ini?
duh... ceritanya bikin I nangis bombay... moga2 bukan cerita beneran yach... Salam kenal... Mieke
Masih banyak Mas Seto...
Makanya, kita jadi orang memang seharusnya jangan jahat-jahat...
Senyum aja, ketawa aja, isi dunia dengan keceriaan...
Salam kenal juga Mieke...
Nggak ndablek kok Mas, he he he...
busyet, kejam amat lakinya...masokis ya?
Portret kehidupan. Pasti ada aja...
yup..pasti ada kalo liatnya jeli
Kayaknya ada aroma bakal memanjang nih komentar-komentar selanjutnya, he he he...
wakakakakakakak..iya, back to basic. Udahan ah..dicut aja hehe
Yup... Gitu dong. Ini tulisan lama, mending nelusur yang baru-baru aja...
thanks infonya salam kenal
Ha ha ha... Siap.. siap...
Btw, narsis juga ya Mas, ha ha ha...
Sama-sama Mas.
Btw, foto narsisnya keren juga, ha ha ha...
seyem ah....
Post a Comment