Saturday, October 22, 2011

Steve Jobs Keturunan Muslim dari Arab-Syria


Ini yang sering diomongin temen-temen tentang Steve Jobs, pendiri Apple nan legendaris karena mengubah dunia menjadi lebih baik dengan proyek komputer yang bisa dipakai di rumah-rumah. Bila dulu komputer hanya diperuntukkan untuk industri, lewat revolusi Steve Jobs komputer bisa ada di rumah-rumah.

Steve Jobs keturunan Muslim dari keluarga Arab-Syria?

* * * * *

Tahun 1999, dirilis film Pirate of Silicon Valley, sebuah film yang bercerita tentang revolusi Teknologi Informasi menceritakan tentang perjalanan Steve Jobs dan Steve Wozniak dengan Apple-nya. Tak ketinggalan menceritakan bagaimana Bill Gates bisa mengubah dunia dengan program Operating System Microsoft-nya. Semua bermula dari garasi, sebuah bisnis besar yang dimulai dari garasi rumah.

Di film itu diceritakan bagaimana Steve Jobs yang galau karena ia hanya jadi anak pungut dari keluarga Paul Jobs dan Clara. Steve Wozniak sahabatnya yang banyak membantu akan kegalauan ini. Hanya itu yang diceritakan dan tak tak diperinci karena memang bukan film tentang biografi Steve Jobs.

Namun setelah kematiannya Rabu, 5 Oktober 2011 lalu, banyak yang penasaran dengan kisah hidup Steve Jobs, terutama ia sebagai tokoh revolusioner di bidang Teknologi Informasi. Fakta-fakta yang diungkap di film Pyrate of Silicon Valley dibongkar ulang dan ditelusur lebih lanjut, didapati data-data yang mencengangkan yang selama ini tertutupi.

Steve Jobs kelahiran San Fransisco, 24 Februari 1955, tak pernah tahu siapa bapak dan ibu biologisnya karena langsung diadopsi oleh pasangan Paul Jobs dan Clara, bapak angkatnya yang bekerja di perusahaan laser dan ibu yang bekerja sebagai akuntan.

Mona Simpson, adik biologis Steve Jobs
Tahun-tahun berlalu dan akhirnya Steve Jobs menemukan fakta bahwa ibu kandungnya bernama Joanne Simpson dan ia punya saudara perempuan bernama Mona Simpson, seorang penulis novel ternama di Amerika yang ia ketahui justru saat ia tengah merintis Apple menjadi perusahaan besar.

Ia pun akhirnya mengetahui bahwa bapak biologisnya bernama Abdul Fattah Jandali, seorang muslim keturunan Arab-Syria yang meninggalkan Joanne Simpson, mahasiswa pascasarjana ilmu patologi ketika hamil.

Ya, Steve Jobs adalah anak yang lahir di luar hubungan pernikahan.

Sebab tidak bertanggung jawabnya Abdul Fattah Jandali ini juga yang membuat hubungan ayah dan anak jadi tak baik. Steve Jobs tetap melanjutkan hidupnya dan begitu juga dengan ayah biologisnya.

Reuters pernah mewawancarai Abdul Fattah Jandali dan ia menyatakan penyesalannya di masa lalu namun tetap bangga memiliki anak seperti Steve Jobs, anak yang tak pernah dibesarkannya namun bisa mengubah dunia menjadi lebih baik seperti sekarang ini.

Orang tua biologis Steve Jobs, Abdul Fattah Jandali dan Joanne Simpson
Meski Steve Jobs adalah keturunan dari Abdul Fattah Jandali ayahnya yang keturunan Arab-Syria, namun Steve Jobs sendiri penganut ajaran Budha Zen, mencari ketenangan dengan memeluk agama tersebut hingga akhir hayatnya.

Sekarang yang jadi masalah, penting nggak kalo diomongin besar-besar bila Steve Jobs keturunan muslim dari keluarga Arab-Syria? Cuma sekedar bangga semu belaka?

Nggak penting deh, toh ini cuma sekedar cerita sambil lalu buat kita tahu sama-sama...

Kalo nggak percaya tulisan ini, silahkan googling "Abdul Fattah Jandali", cari tahu kalo ternyata dia bapak biologis Steve Jobs keturunan Arab-Syria.


66 comments:

Luqman Hakim said...

Lepas dari apapun, kita berterima kasih atas revolusi Tekonologi Informasi yang dilakukan Steve Jobs. Tanpa dia, nggak akan ada komputer di rumah-rumah seperti sekarang ini.

antung apriana said...

Saya jg baru tau setelah beliau meninggal.lbh payah lg br tau klo dia pendiri apple :d

tintin syamsuddin said...

udah baca di koran juga.. hebat ya ayah biologisnya muslim.. dan adiknya satu ayah juga pengarang terkenal tuh..

tintin syamsuddin said...

halah ga pentingpentinglah mo muslim mo budha diomongin juga.. hak asasi toh..

rengganiez sw said...

Mau muslim, non muslim, ato keturunan alien sekalipun, knp itu mjd hal yg dihebohkan yah? Maksudku gini, apakah jika Steve Jobs bukan keturunan Arab, itu akan mengubah pandangan orang akan kehebatan dia?

Helene Koloway said...

Kepandaian seseorang tak memandang warna kulit dan agama, penasaran aja,jika dia keturunan Yahudi, bagaimana pandangan umum akan Steve Jobs?

tintin syamsuddin said...

eh ku juga suka sohib dia yang samasama pendiri apple.. steve juga namanya, yang belabelain antri saat launching ipod 4s kemaren.. padahal bisa aja dia dapat tanpa antri kan?

ipod 4s itu bacanya for steve katanya..

Marto Art said...

Kalo lantaran itu, terus yg muslim dapet macbookpro gratis, gw mo masuk islam Man.

Nunk Subarga said...

..helooow..ga perlu bangga karena hanya akan menunjukkan derajat inferiority complex umat muslim semata..

t4mp4h mbois said...

kayanya ini kontradiktif sama reply sebelumnya deh hehehe

t4mp4h mbois said...

sebetulnya bukan cuma Muslim aja, tapi ada budaya inferior ketika muncul orang sukses lantas suku, bangsa, agama dan rasnya ikut-ikutan menjunjung.
sebaliknya kalau orangnya bertabiat jelek maka sedikit orang yg mau ngaku-ngaku punya kesamaan.

Tiar Rahman said...

ga penting. malah malu2in muslim.

Marto Art said...

ato bilang: Kan amrosy cs tuh bukan islam yg sesungguhnya.

siUTUH Banjar said...

Nilai seorang individu ndak bisa selalu terkait dengan pohon keluarga

Luqman Hakim said...

Nggak apa Yan, better late than never...

Luqman Hakim said...

Yup... Itu yang akhirnya diketahui Steve Jobs saat Apple besar dan mendunia. Saat dia masih merangkak, boro-boro fakta itu keungkap...

Luqman Hakim said...

Ini yang aku bilang ke temen-temen saat ngomongin kalo Steve Jobs itu bapaknya Muslim Mbak Tintin. Emang penting ya? Emang ada gunanya? Inferiority Complex banget...

Luqman Hakim said...

Itu dia Niez, saat orang inferior bicara tentang inferiority complex, yang ditepuk dada orang lain, bukan dadanya sendiri...

Luqman Hakim said...

Komentar cerdas...

Pernah diketahui fakta bahwa Bill Gates itu keturunan Yahudi dan orang-orang berkecenderungan inferiority complex mengatakan bahwa ini bentukan dari Free Masonry.

Halah... Bingung aku sama konspirasi-konspirasian model begini.

Luqman Hakim said...

Steve Wozniak. Dia ini sama-sama pendiri Apple saat mereka mulai dari garasi. Steve Wozniak keluar dari Apple dan jadi guru komputer untuk anak-anak SD karena dia ngeliat fenomena Steve yang masih terngiang-ngiang masa lalu dengan fakta dia adalah anak pungut dari keluarga Paul Jobs dan Clara. Ini membuat Steve Jobs jadi (agak) slengean ketika memulai bisnis dan membiarkan karyawannya berkreativitas semaunya selama target tercapai. Sebuah bentuk budaya kerja yang aneh dengan cara berpakaian, cara kerja yang semau-maunya dalam dunia yang masih terkaget-kaget dengan cara informal yang dibawa oleh Steve Jobs.

Luqman Hakim said...

Ha ha ha, kalo udah begini gw abstain deh Mas...
Permasalahan utama itu bukan pada apa agama Steve Jobs, tapi apa pengaruh yang ditularkan Steve Jobs ke dunia ini. Dia orang hebat yag bikin revolusi Teknologi Informasi jadi seperti sekarang ini. Semua bisa menikmati komputer dari rumah...

Luqman Hakim said...

Setuju...

Inferiority complex ini yang harus diberangus. Nggak usahlah nepuk dada orang lain yang dia sendiri juga emoh diaku-aku. Mending nepuk dada sendiri dengan kehebatan sendiri.

Tapi bukan karena merasa hebat udah ngebom di sana-sini, tentunya...

Marto Art said...

Kalo gitu, pilihan judul itu sungguh gak nyambung.

Luqman Hakim said...

Yup... Setuju, inferiority complex itu masalah yang dihinggapi orang-orang yang nggak mampu survive, nggak mampu buat berkompetisi akhirnya nepuk dada orang lain dengan mengambil faktor kesamaan tertentu. Padahal faktor kesamaan itu bisa jadi juga belum tentu sama...

Luqman Hakim said...

Pernah diangkat sama jurnalis di Syria tentang fakta bahwa bapak biologis Steve Jobs itu ternyata orang muslim keturunan Syria. Di sana para jurnalisnya bilang kalo fakta ini memalukan karena itu lahir di luar pernikahan dan memalukannya bila ada orang muslim yang melakukan zinah lantas keluar anak hebat seperti Steve Jobs.

Luqman Hakim said...

Nggak juga. Ada film bagus judulnya "August Rush", cerita tentang bapak-ibunya yang musisi, lantas ninggalin anaknya begitu aja terlantar tapi bakat musik bapak-ibunya tetep menurun ke anaknya. Karakter musik si bapak dan ibu menurun ke anaknya meski nggak pernah belajar musik secara akademis.

Kalo masalah nilai individu, nilai-nilai mengenai cara-cara hidup dan bentukan norma mungkin iya. Tapi masalah bakat, kepintaran dan lainnya, aku sih lebih cenderung pada orang tua yang menurunkan, selebihnya dikembalikan ke si anak juga yang mengembangkan.

Luqman Hakim said...

Pilihan judul yang sengaja buat kontoversi...

Toh fakta juga mengemukakan bahwa memang dia keturunan muslim karena ayahnya Abdulfattah Jandali memang muslim meski Steve Jobs sendiri beragama Budha Zen dan bukan muslim.

Ini fakta lho, dan ini masalah pemilihan judul.

* Inget jaman di jurnalistik dulu, pilihlah judul yang menggugah orang buat ngebaca tulisan...

Marto Art said...

Oh, eloe dulu di lampu merah Man?
he he nyambung ga nyambung sing penting menggugah.

t4mp4h mbois said...

sekarang lampu ijo,
noh Wak Inyong langganan

Evia NW Koos said...

Versi yang aku baca, bapaknya gak ninggalin tapi orangtua Jandali yang gak setuju anaknya menikah dengan Joanne, begitu juga sebaliknya. Beberapa tahun kemudian Jandali akhirnya menikah dengan Joanne Simpson, dan dari pernikahan itu lahir Mona Simpson, si saudara kandung Steve Jobs.

Sumber: All about Steve Jobs

Personal life
There were crucial evolutions in Steve’s personal life as well. First, after years of research, he had finally found his biological family. His biological mother Joanne was still alive, and she had actually married his father a couple of years after Steve was born. They had given birth to a daughter, Steve’s biological sister, called Mona. Mona Simpson was a young yet accomplished writer who had just published a novel that earned her several literary prizes, Anywhere But Here. Steve was thrilled his sister was an artist: there was indeed art in his genes! He filled a bookshelf at NeXT with free copies of Mona’s book.

Terlepas dari semua itu, orang orang di Amerika justru mengulik prestasinya ketimbang ngulik agamanya apalagi kehidupan pribadinya.

Your time is limited, so don't waste it living someone else's life. Don't be trapped by dogma - which is living with the results of other people's thinking. Don't let the noise of other's opinions drown out your own inner voice. And most important, have the courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want to become. Everything else is secondary.” (Steve Jobs)

Sri Sarining Diyah said...

apalagi orang yang bersuku sama dengan presiden, sejak jaman orba bangganya amit2 over hehe...

Luqman Hakim said...

Sekarang udah lampu ijo, bener kata Mas Tampah...

Luqman Hakim said...

Sing penting judule ngalahno isine. Judul luwih akeh ketimbang isi...

Luqman Hakim said...

Yup... Ini bener Mbak Evie.

Btw, thx banget tambahan infonya, berguna banget. Soalnya saat di film Pirate of Silicon Valley tahun 1999, nggak digambarin detil tentang latar belakang keluarga Steve Jobs, cuma digambarin kondisi carut-marut Steve Jobs menghadapi kenyataan bahwa dia cuma anak angkat dari keluarga Paul Jobs dan Carla. Pun saat meninggalnya Steve Jobs 5 Oktober 20111 lalu, banyak orang yang ngorek-ngorek tentang masa lalu Steve Jobs dari berbagai latar belakang masalah.

Luqman Hakim said...

Ini bener-bener memuakkan. Sampe-sampenya ada yang bangga lho kalo satu daerah sama presiden dan bisa berbuat sewenang-wenang atas dasar kesamaan itu. Kenal juga belum tentu...

Sri Sarining Diyah said...

ember...
gue sendiri ampe muak cuy...

eMo cemani said...

seenggaknya steve jobs beruntung dibesarkan sama orang tua yang bikin dia akhirnya nemu jalan jd sukses kek gitu..

Evia NW Koos said...

Sama sama mas.
Di link yang aku sertakan di atas, diulas hampir segala sisi Steve Jobs. Porsi terbesar mengulas perjalanan karirnya. Kehidupan pribadi iya juga, tapi gak sebanyak karirnya.

24 Oktober akan launching buku biografi Steve Jobs yang ditulis oleh Walter Isaacson. Sepertinya bakal banyak kehidupan pribadinya yang bakal diulas dan Steve gak keberatan, malah membebaskan penulisnya untuk menulis apapun tentangnya, karena Steve mendorong orang orang yang dikenalnya untuk bicara jujur.

Kalau penasaran, klik di sini untuk beli bukunya http://pages.simonandschuster.com/stevejobs/about

anotherorion priyo harjiyono said...

harusnya judulnya dibikin sepanjang iki mas, dadi wong enggak cuma ngebanggain lhe muslim arab ning ngebanggain lhe muslim arab ra tanggungjawab

mbaktyas  &nbsp said...

sekarang udah tau asalnya dari mana, anaknya siapa, kehidupan pribadinya gimana.. so what? ngga ngaruh apa-apa deh kayaknya

mbaktyas  &nbsp said...

btw foto yang dipasang waktu dia masih muda itu ganteng banget yah.. hihi

dai wijaya said...

memang topik yang menarik, jadi ada ide bikin kursus 'desain inferior'

mamah depin DEWI said...

*malah asik baca komengnya*

Emaknya Lituhayu Manika said...

Jujur sy malu, mengungkit steve jobs keturunan muslim kl kelakuan bapaknya ky gt. Memalukan bgt. Salut pd keluarga yg membesarkannya yg bukan darah daging mrk.

Winny widyawati said...

itu jg yg ada di fikiranku. Kl inti dari tulisan iini adalah bukan mengangkat seseorang bisa hebat bkn krn latar belakang agamanya, knp menceritakan kemusliman ayahnya dan perbuatannya yg tdk bertanggung jawab di masa lalu mas ? Maksudku ini bisa terjadi jg kpd siapa sj :)

Sayang Kamu said...

Waktu mudanya ganteng banget yak... *mata kedip2* Eh, tapi ini masih ada hubungannya sama kesuksesan lo dibanding hubungannya dengan agama atau ras.

tintin syamsuddin said...

baca komenkomennya kog ngakak ya.. sambil sarapan apel pula.. :D

*pa hubungannya coba?

Luqman Hakim said...

Yup... setuju banget.

Luqman Hakim said...

Info baru... Thx Mbak Evie.

Luqman Hakim said...

Judulnya biar pendek aja, toh masih mencerminkan isinya.

Luqman Hakim said...

Bener... Setuju banget.

Luqman Hakim said...

He he he, sekarang udah ada di "tanah" lho, Mbak Tyas...

Luqman Hakim said...

Wakakakakakkk... Ngakak aku, bli...

Luqman Hakim said...

Komeng emang lucu kok, Mbak Dew... :)

Luqman Hakim said...

Coba telusur tulisan-tulisannya jurnalis Syria deh Mbak, kebanyakan ngebahas kasus itu...

Marto Art said...

aku mo buka desain komunikasi seksual.

mo jadi dosen?

Luqman Hakim said...

Bener Mbak Win, toh pemilihan judul di sini lebih pada dasar logika sederhana.

Inget dasar-dasar logika; p ∨ q = Disjungsi
Bernilai benar jika ada yang benar
Dalam kasus jika salah satu dari p dan q benar atau kedua-duanya benar.

Logika bahwa Steve Jobs lahir dari keturunan muslim Arab-Syria itu benar, ini masuk argumen deduktif. Namun pernyataan bahwa Steve Jobs beragama Budha Zen itu lain lagi, itu pengambilan kesimpulan dari argumen induktif.

Toh logikanya tidak berjalan seperti ini:
Steve Jobs lahir dari keturunan muslim Arab-Syria, maka Steve Jobs beragama Islam.

Ini udah masuk dalam ingkaran negasi (p ∧ ~q). Hal yang belum tentu.
Kesimpulannya Steve Jobs meski lahir dari keturunan muslim Arab-Syria tapi ia bukan beragama Islam.

Lagi pula, pemilihan judul ini lebih pada premis deduktif di mana isinya lebih menjelaskan tentang siapa dia dengan fakta-fakta yang ada. Lebih jauh lagi memang logika tentang keturunan muslim dari Arab-Syria itu lebih pada penekanan orang tua biologis Steve Jobs, tidak mempengaruhi premis-premis lain yang berhubungan dengan keberhasilannya mengubah dunia.

Begitu lho, Mbak Win...

Luqman Hakim said...

Naksir, napsu apa kesengsem Ma? :))

Luqman Hakim said...

Komentar mah dilepaskan ke yang mengomentari Mbak Tintin.
Monggo, lepas bebas aja apa adanya...

Luqman Hakim said...

Daptar jadi murid... :)

Marto Art said...

ok, pelajaran pertama, sesuai tema postingan; necrophilia. langsung prakyek.

dai wijaya said...

terima kasiha atas tawarannya, cak
memang suatu ide akan bisa lebih ditangkap ketika sudah diseksualisasikan dengan baik ... mari cerdaskan bangsa ini!

dai wijaya said...

kerja praktek, nang pabrik kripik welut ... :)))

Sayang Kamu said...

Dosennya contohin dulu dong. Silakan pilih mayatnya yang mana, mau pere apa lekong.

andreij eijkov said...

penting gak pentingnya adalah .... kalo gara gara itu bakalan dikasih I Mac gratisan ... gue langsung masuk Islam deh ... bhuehehehe

Marto Art said...

Komen ginian ude gw pertamaxin.
maka, elo mualaf antri Macbook #2,
dengan konsekuensi Ram lebih kecil.