Monday, December 5, 2016

Menodai Kerukunan Umat Beragama

Di lingkungan rumah saya, ada warga yang bernama Pak Paulus, usia 74 tahun dan beragama Katolik. Tiap pagi setiap hari, ia membaca Alkitab di depan rumahnya relatif keras, bahkan sampai terdengar ke rumah saya yang jaraknya 3 blok dari rumahnya.

Pak Paulus depan rumahnya (foto saya ambil candid)

Alhamdulillah saya tidak terganggu, Insha Allah juga begitu pada tetangga lainnya yang berbeda keyakinan dengan Pak Paulus. Dalam pikiran saya, ia membaca Alkitab itu di rumahnya sendiri, itu sudah jadi haknya, memang sudah teritorinya. Masalah suaranya yang masuk sampai ke rumah-rumah tetangga yang lain itu sudah jadi bagian dari kerukunan hidup bertetangga. Biarkan saja. Saya dan tetangga-tetangga yang lain menghormati keyakinan Pak Paulus dalam hal beragama.

Permasalahannya jadi berbeda apabila semisal secara tiba-tiba Pak Paulus ke rumah saya lantas membaca Alkitab di dalam teritori rumah saya. Tentu saja saya marah, tidak terima, dan mempertanyakan maksud dan tujuannya membaca Alkitab di dalam rumah saya. Begitu juga permasalahan lain akan muncul apabila semisal Pak Paulus datang ke rumah saya, lantas dengan sok taunya membahas masalah isi Alqur'an, semisal masalah surah Almaidah ayat 51 kepada saya. Tentu saja saya marah, tidak terima, dan mempertanyakan maksud dan tujuannya itu untuk apa.

* * * * *

Ini permasalahan yang sangat sederhana dari kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Cahaya Purnama alias Ahok di Pulau Seribu. Tidak perlu dilencengkan ke permasalahan politik dan segala macamnya. Kedatangannya ke sana jelas-jelas untuk kampanye, melakukan sebuah proses branding politik dengan produknya adalah program-program kerja yang ditawarkan nanti apabila terpilih lagi menjadi Gubernur DKI. Jelas sudah jadi bagian dari kampanye adalah mengabarkan hal-hal baik yang akan dilakukan nanti apabila terpilih.

Di Pulau Seribu itu, sepertinya Ahok terlalu asik dengan dirinya sendiri. Ia terbuai dengan kalimat-kalimat yang ia keluarkan dari mulutnya mengenai branding politiknya. Dalam buaian itu, ia terus berbicara hingga menyentuh batas teritori yang jelas-jelas tidak boleh dilanggar dalam hal kerukunan umat beragama. Ahok terus berbicara masalah Alqur'an Surah Almaidah ayat 51 yang bukan teritorinya, juga bukan dari keyakinannya. Ahok mengkait-kaitkan ayat itu dengan kenyataan dirinya yang jelas berbeda keyakinan dan memformulasikannya dengan branding politik yang dilakukannya.

Hal ini yang membuat marah umat Islam se-Indonesia hingga menuntut keadilan atas penistaan agama yang dilakukannya.

* * * * *

Garis tegas yang diambil jelas, umat Islam menuntut keadilan atas kasus penistaan agama yang menodai kerukunan umat beragama di Indonesia. Ahok jelas-jelas sengaja membuat formula branding politik Almaidah 51 sejak ia berkampanye di Belitung sana dan dilakukannya lagi di Pulau Seribu. Formula yang dipikirnya bisa sukses, justru mencelakakan dirinya sendiri. Kerukunan umat beragama yang ia sobek-sobek dengan pernyataannya itu. Kini ia ada di tengah-tengah masalah besar kesatuan dan persatuan bangsa negeri ini.

Tidak perlu melebarkan permasalahan yang dilakukan Ahok ke masalah pilkadanya, tidak berkaitan sama sekali. Kedatangan umat Islam seluruh Indonesia ke Jakarta untuk menyuarakan aksi damai bela Islam sudah cukup jelas untuk menggambarkan bahwa kami, umat Islam terluka atas pernyataan Ahok di Pulau Seribu dan menuntut keadilan atasnya.

Setidaknya uraian cerita saya di awal tadi sudah sangat cukup jelas, bahwa Ahok memang menodai kerukunan umat beragama di Indonesia.


Luqman Hakim
Muslim, Rakyat Biasa

Monday, December 26, 2011

Depresi dan Perilaku Bunuh Diri


"Avoid popularity if you would have peace"
Abraham Lincoln (1809 – 1865)
The 16th President of the United States

Menjadi populer adalah dambaan banyak orang, terutama bagi mereka yang sedang menapaki karir di dunia hiburan. Menjadi populer bukan satu kesalahan, tapi adalah sebuah impian.

Tapi apa yang terjadi bila popularitas yang dikejar tersebut seperti yang dialami oleh Jang Ja Yeon, pemeran Sunny di drama seri Korea, 'Boys Before Flowers' (꽃보다 남자) yang pernah ditayangkan di Indosiar 2008-2009 lalu. Di tengah kesuksesannya, tanggal 7 Maret 2009 lalu, wanita cantik ini mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. 

Surat terakhir Jang Ja Yeon sebelum mati bunuh diri.
Kematian Jang Ja Yeon mengisi catatan kelam dunia hiburan. Di dalam buku hariannya ia menulis tentang kekosongan hidup di dunia entertainmen yang telah membesarkan namanya. Di sana ia juga menulis, untuk memuluskan karirnya di dunia hiburan, ia harus melayani nafsu birahi 31 orang sebanyak 100 kali dan ia sangat dendam sebab perilaku orang-orang itu terhadapnya.

"Karena saya telah membuat daftarnya (orang-orang yang memaksakan kehendak seks), saya akan membalasnya sampai mati. Bahkan jika aku mati, aku akan membalas dendam sampai ke liang kubur!", tulisnya. 

Jang Ja Yeon
Tidak cuma Jang Ja Yeon, tapi banyak deretan artis Korea Selatan yang mati bunuh diri sebab depresi, sulit menerima kenyataan dari dampak popularitas yang mereka terima, juga kewajiban-kewajiban lain dari yang masuk akal hingga tak masuk akal. Dalam catatan organisasi kesehatan PBB yakni WHO, Korea Selatan masuk dalam peringkat pertama bunuh diri terbanyak dengan jumlah 15.413 orang yang mati di tahun 2009 (data dari WHO bisa dilihat di sini).

Lantas apa yang menyebabkan seseorang jadi berminat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara bunuh diri?

WHO pernah memaparkan data bahwa setiap tahun hampir satu juta orang di seluruh dunia mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan dalam 45 tahun terakhir angka ini meningkat sebesar 60% di seluruh dunia. 

Penyebab utamanya adalah depresi, beban mental, dan gangguan penggunaan alkohol.

Bunuh diri adalah hal kompleks yang erat hubungannya dengan masalah psikologis, faktor sosial, biologis, budaya dan peran lingkungan. Menurut WHO, diperkirakan bunuh diri mewakili 1,8% dari beban global penyakit total pada tahun 1998, dan 2,4% di negara-negara dengan pasar dan ekonomi mantan sosialis pada tahun 2020 di seluruh dunia.

Di Korea Selatan sendiri, orang merasa malu bila mereka terlihat depresi dan mendatangi psikater untuk memeriksakan diri. Mereka berusaha untuk tampil tegar dan tampak normal, meski di dalam kejiwaannya punya banyak masalah. 

Sejak tahun 2009, lewat lembaga yang berada di bawah naungan WHO yakni IASP (International Association for Suicide Prevention), ditetapkan tanggal 10 September sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri (World Suicide Prevention Day). Program-programnya adalah membuat penyadaran kepada sesama akan pentingnya kehidupan, membentuk kebersamaan di kalangan sesama manusia untuk melakukan pencegahan bila ada yang berniat bunuh diri.

Dari sini LSM-LSM pencegahan bunuh diri (suicide prevention) bermunculan di banyak negara di seluruh dunia, entahlah Indonesia. Pentingnya kesadaran akan menghargai kehidupan akan mencegah perilaku bunuh diri. 

Adapun faktor agama dan hubungan sosial masyarakat sangat penting dalam pencegahan perilaku bunuh diri. 

* * * * *

Perilaku bunuh diri merupakan hal yang kompleks hingga WHO memperhatikannya secara khusus. Dilihat dari berbagai sisi, beragam pendapat tentang bunuh diri pun banyak mewarnai zaman.


Di Jepang, bunuh diri dianggap sebagai cara terhormat mengakhiri hidup. Istilah-istilah itu seperti harakiri atau seppuku (切腹) yakni merobek perut dengan pisau tajam di kalangan para samurai, kamikaze (神風) di kalangan tentara Jepang saat Perang Dunia II yaitu menabrakkan pesawat mereka yang penuh berisi bom ke musuh.

Bunuh diri bahkan menjadi hal yang sangat biasa di Jepang dan dipandang sebagai tindakan tanggung jawab moral. Hal ini banyak terjadi terutama di dunia politik seperti yang dilakukan oleh:
  • Toshikatsu Matsuoka, Menteri Pertanian Jepang gantung diri tanggal 28 Mei 2007 karena dituduh korupsi sebesar 28 juta yen.
  • Shinichi Yamazaki Kepala Korporasi Publik yang menangani bidang kehutanan, bunuh diri lompat dari apartemennya karena terlibat kasus yang sama dengan Matsuoka sehari sesudahnya, 29 Mei 2007. 
  • Hisayasu Nagata, politisi dari Partai Demokrat Liberal, mati bunuh diri terjun bebas dari apartemen di barat daya Kota Kitakyushu, Jepang tanggal 3 Januari 2009 karena dituduh menerima suap dari Takafumi Horie, CEO perusahaan internet terkemuka, Livedoor.
Dalam agama Hindu ada tradisi 'Sati', yakni bunuh diri perempuan sebagai istri yang suaminya meninggal dunia. Di mana saat upacara pembakaran mayat ia ikut terbakar bersama sebagai bentukan bakti istri kepada suami. Meski praktek bunuh diri lewat tradisi Sati ini sudah dilarang di India sejak tahun 1829 oleh pemerintahan Inggris, namun tradisi ini masih saja ada meski jarang terjadi.

Fenomena tradisi 'Sati':
  • Di desa Tuslipar di negara bagian tengah Madhya Pradesh, India, seorang perempuan berusia 95 tahun bernama Janakrani mati di kayu pembakaran jenazah suaminya Prem Sagar Narayan Agustus 2006 lalu.
  • Di Bali sendiri sudah sulit ditemui tradisi ini, yang paling terkenal adalah ketika meninggalnya Raja Gianyar 20 Desember 1847, saat dikremasi lewat upacara Ngaben, 3 janda selirnya lompat ke api pembakaran jenazah suaminya dari tempat tinggi. Cerita ini tercatat dalam 'Pionering in the Far East and Journeys to California in 1849 and to White Sea in 1848' karya Ludvig Verner Helms.
Bunuh diri yang dibantu orang lain di dunia kedokteran dikenal dengan nama euthanasia, atau hak untuk mati. Namun cara ini sudah banyak ditentang dan dilarang oleh banyak negara di seluruh dunia.

Metode lainnya adalah bunuh diri altruistik (altruistic suicide), atau bunuh diri untuk kepentingan orang lain, seperti dalam perang, ketika sebuah granat dilempar, seorang tentara yang menutup granat dengan perutnya agar efek meledaknya granat tersebut tidak mematikan bagi yang lain, cukup untuk dirinya sendiri.

Secara umum orang menganggap bahwa bunuh diri adalah wujud dari tindakan tidak menghargai kehidupan.

* * * * *

Jang Ja Yeon
Di dunia entertainmen yang gemerlap banyak menyimpan sisi lain dari popularitas. Contoh dari angka kematian yang tinggi di Korea Selatan, banyaknya berita-berita yang memaparkan fenomena bunuh diri di kalangan artisnya, menyembunyikan sisi lain dari wujud depresi, bila tidak ditemukan cara penyelesaiannya, depresi berujung bunuh diri.

Tak perlu menuntut diri untuk jadi orang populer, cerita Jang Ja Yeon sudah jadi pembelajaran berharga dari sisi lain popularitas. Jadi orang biasa itu menyenangkan, biasakan untuk selalu tersenyum dan gembira. Stres adalah pangkal dari depresi, bila iman tidak kuat, bunuh diri jadi alternatif penyelesaiannya.

Keep smiling!


Saturday, October 22, 2011

Steve Jobs Keturunan Muslim dari Arab-Syria


Ini yang sering diomongin temen-temen tentang Steve Jobs, pendiri Apple nan legendaris karena mengubah dunia menjadi lebih baik dengan proyek komputer yang bisa dipakai di rumah-rumah. Bila dulu komputer hanya diperuntukkan untuk industri, lewat revolusi Steve Jobs komputer bisa ada di rumah-rumah.

Steve Jobs keturunan Muslim dari keluarga Arab-Syria?

* * * * *

Tahun 1999, dirilis film Pirate of Silicon Valley, sebuah film yang bercerita tentang revolusi Teknologi Informasi menceritakan tentang perjalanan Steve Jobs dan Steve Wozniak dengan Apple-nya. Tak ketinggalan menceritakan bagaimana Bill Gates bisa mengubah dunia dengan program Operating System Microsoft-nya. Semua bermula dari garasi, sebuah bisnis besar yang dimulai dari garasi rumah.

Di film itu diceritakan bagaimana Steve Jobs yang galau karena ia hanya jadi anak pungut dari keluarga Paul Jobs dan Clara. Steve Wozniak sahabatnya yang banyak membantu akan kegalauan ini. Hanya itu yang diceritakan dan tak tak diperinci karena memang bukan film tentang biografi Steve Jobs.

Namun setelah kematiannya Rabu, 5 Oktober 2011 lalu, banyak yang penasaran dengan kisah hidup Steve Jobs, terutama ia sebagai tokoh revolusioner di bidang Teknologi Informasi. Fakta-fakta yang diungkap di film Pyrate of Silicon Valley dibongkar ulang dan ditelusur lebih lanjut, didapati data-data yang mencengangkan yang selama ini tertutupi.

Steve Jobs kelahiran San Fransisco, 24 Februari 1955, tak pernah tahu siapa bapak dan ibu biologisnya karena langsung diadopsi oleh pasangan Paul Jobs dan Clara, bapak angkatnya yang bekerja di perusahaan laser dan ibu yang bekerja sebagai akuntan.

Mona Simpson, adik biologis Steve Jobs
Tahun-tahun berlalu dan akhirnya Steve Jobs menemukan fakta bahwa ibu kandungnya bernama Joanne Simpson dan ia punya saudara perempuan bernama Mona Simpson, seorang penulis novel ternama di Amerika yang ia ketahui justru saat ia tengah merintis Apple menjadi perusahaan besar.

Ia pun akhirnya mengetahui bahwa bapak biologisnya bernama Abdul Fattah Jandali, seorang muslim keturunan Arab-Syria yang meninggalkan Joanne Simpson, mahasiswa pascasarjana ilmu patologi ketika hamil.

Ya, Steve Jobs adalah anak yang lahir di luar hubungan pernikahan.

Sebab tidak bertanggung jawabnya Abdul Fattah Jandali ini juga yang membuat hubungan ayah dan anak jadi tak baik. Steve Jobs tetap melanjutkan hidupnya dan begitu juga dengan ayah biologisnya.

Reuters pernah mewawancarai Abdul Fattah Jandali dan ia menyatakan penyesalannya di masa lalu namun tetap bangga memiliki anak seperti Steve Jobs, anak yang tak pernah dibesarkannya namun bisa mengubah dunia menjadi lebih baik seperti sekarang ini.

Orang tua biologis Steve Jobs, Abdul Fattah Jandali dan Joanne Simpson
Meski Steve Jobs adalah keturunan dari Abdul Fattah Jandali ayahnya yang keturunan Arab-Syria, namun Steve Jobs sendiri penganut ajaran Budha Zen, mencari ketenangan dengan memeluk agama tersebut hingga akhir hayatnya.

Sekarang yang jadi masalah, penting nggak kalo diomongin besar-besar bila Steve Jobs keturunan muslim dari keluarga Arab-Syria? Cuma sekedar bangga semu belaka?

Nggak penting deh, toh ini cuma sekedar cerita sambil lalu buat kita tahu sama-sama...

Kalo nggak percaya tulisan ini, silahkan googling "Abdul Fattah Jandali", cari tahu kalo ternyata dia bapak biologis Steve Jobs keturunan Arab-Syria.


Tuesday, September 6, 2011

Teater Mimpi


Bila bisnis hiburan tidak menerapkan manajemen yang baik, bisa berakibat kebangkrutan seperti yang dialami oleh John Harris dan Alan Weber, pemilik 812 Cinema yang dikenal dengan nama Dream Theater (Teater Mimpi).

Dream Theater yang ini adalah sebuah gedung bioskop kecil di daerah Monterey, California, Amerika Serikat. Pembangunan dimulai tahun 1974 dan dibuka untuk umum di bulan Juli 1975, terletak di sudut Prescott dan Lighthouse dengan alamat 301 Prescott Ave, Monterey, CA 93940.

Namun sayang, karena kesulitan pendanaan, di tahun 2000 gedung ini dibongkar, 812 Cinema dan Dream Theater ditutup untuk umum. Beberapa orang yang merasakan nostalgia akan gedung bioskop ini, membuat akun di facebook untuk mengenangnya.

* * * * *


(dari kiri ke kanan) John Ro Myung, Michael Stephen Portnoy, dan John Peter Petrucci di tahun 1985.
Tahun 1985, tiga orang anak muda bernama Michael Stephen Portnoy, John Peter Petrucci dan John Ro Myung, mahasiswa Berklee College of Music sedang gemar-gemarnya ngeband untuk tugas-tugas kuliah. Mereka kerap memainkan lagu-lagu Rush dan Iron Maiden, musikalisasi yang tergolong rumit untuk dimainkan.

Portnoy, Petrucci dan Myung berada dalam band yang belum bernama. Setahun kemudian di tahun 1986, ayah Portnoy, memberikan usulan nama Dream Theater, tempat di mana Portnoy kecil sering diajak menonton bioskop ketika mereka masih tinggal di Monterey, California.

Dream Theater, band yang dibentuk di Massachusetts, bertahan lama dan besar hingga sekarang.

* * * * *

Musik Dream Theater beraliran rock progressive, tergolong musik yang rumit dan sulit untuk ditiru karena musisinya lebih mengandalkan skill bermusik. Bagi penggemar musik Jazz yang suka dengan banyaknya improvisasi-improvisasi nada di tengah musik, Dream Theater juga melakukannya. Bedanya ciri khas yang ditampilkan di sini lebih ciri musik rock pada umumnya. Karakteristik dengan irama tegas, raungan distorsi gitar, dengungan bas yang kuat, dentuman drum yang keras dan bertenaga serta irama dengan tempo yang cepat nan menggelegar.


Saya mulai menyukai band ini sejak SMA, ketika membeli album kedua mereka, Images and Words (1992). Salah satu lagu yang saya suka itu Another Day, bercerita tentang bagaimana kita menjalani kehidupan, mencari alasan untuk tetap bertahan hidup dengan melewati hari demi hari. Lagu-lagu mereka memang berisi tentang filsafat dan kontemplasi kehidupan, dari pertanyaan besar tentang apa itu hidup dan kehidupan hingga semangat yang menyertainya.

Salah satu lagunya yang pernah menyemangati saya itu The Spirits Carries on, ada di album Metropolis Pt.2 Scenes From A Memory (1999). Cerita tentang kehidupan yang terus berjalan dengan segala pertanyaan yang tak terjawab hingga kita meninggal kelak dan dilupakan orang. Namun semangat itu yang tetap harus ada, semangat itu yang tak boleh hilang.

I may never find all the answers
I may never understand why
I may never prove
What I know to be true
But I know that I still have to try

 
The Spirits Carries on, lagu ini juga yang menjadi salah satu acara Roadrunner Record awal tahun 2011 ketika mereka mencari pengganti Mike Portnoy, drummer mereka yang keluar lewat audisi untuk Dream Theater. Portnoy keluar karena memproduseri band Avenged Sevenfold bahkan mengisi drum di sana sebagai additional player. Personil Dream Theater lainnya jelas kehilangan karena Portnoy merupakan drummer handal yang sulit dicari gantinya. Hingga akhirnya dapat juga penggantinya, Mike Mangini, mantan drummer band Extreme, teman kuliah mereka yang kini menjadi profesor di almamaternya, Berklee College of Music.

Dream Theater, band dengan musisi-musisinya segudang prestasi.

dari kiri ke kanan) Mike Mangini (drum), John Myung (bas), James LaBrie (vokal), Jordan Rudess (keyboard), John Petrucci (gitar)
John Myung menggunakan bas yang tak lazim, bas dengan enam senar, ia pun beberapa kali dinobatkan sebagai basis terbaik sepanjang masa oleh beberapa asosiasi industri musik dunia. John Petrucci juga sama, menggunakan gitar Ibanez tujuh senar dan sering mendapat penghargaan sebagai gitaris dan shredder terbaik dunia. Mike Portnoy tak usah ditanya, bila drummer kebanyakan menggunakan dobel bas, dia memakai triple bas dengan beragam perkusi rumit dijejerkan di antara tom-tom drumnya. Tak heran bila Dream Theater kesulitan mencari pengganti Portnoy, namun dengan kedatangan Mike Mangini, energi musik Dream Theater tetap hidup dan sama seperti dulu.

Dream Theater, Teater Mimpi yang menceritakan tentang filsafat kehidupan dalam musikalisasi yang sangat baik dan berkualitas, jauh dari musik asal-asalan yang sekedar mengikuti selera pasar.



Foto-foto diambil dari dreamtheater.net dan internet, video diambil dari youtube


Sunday, August 28, 2011

Catatan Kecil tentang Islam Indonesia



PERINGATAN KERAS! TULISAN INI BUKAN CERAMAH AGAMA!




12,9% penduduk bumi yang beragama Islam ada di Indonesia1, hal yang juga yang membuat negara ini menjadi tempat populasi terbesar penganut ajaran Nabi Muhammad SAW dari seluruh dunia.

Timbul pertanyaan; apabila Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak beragama Islam, apakah negara ini merupakan negara Islam?

Bongkar lagi pelajaran sejarah saat masih sekolah dulu, bagaimana kemerdekaan ini didirikan oleh para pendiri bangsa. Dalam elemen pertama Pancasila ketika dirumuskan oleh panitia sembilan tanggal 22 Juni 1945, hasilnya yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta, pada bagian tulisan susunan negara yang berkedaulatan rakyat, elemen pertamanya ditulis berdasar pada;

"Ke-Toehanan dengan kewadjiban mendjalankan sjariat Islam bagi pemeloek-pemeloeknja"

Ini merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa yang tergabung dalam panitia 9 yang diketuai oleh Soekarno dengan anggota Moehammad Hatta, Moehammad Jamin, Alexander Andries Maramis, Achmad Subardjo, Wachid Hasjim, Kahar Muzakkir, Agus Salim, dan Abikusno Tjokrosujoso.

Sampai akhirnya ketika Indonesia merdeka, di hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945, kalimat itu dipersingkat menjadi;

"Ke-Toehanan Jang Maha Esa"

Kalimat itu dipersingkat atas dasar usulan Ketua PP Muhammadiyah periode 1942-1953, Ki Bagoes Hadikoesoemo yang berpendapat bahwa negara Indonesia bukan diperjuangkan oleh orang-orang Islam saja, tapi oleh semua kalangan, oleh semua golongan yang juga bukan beragama Islam.

Jelas, berdasarkan sejarah pendirian negara ini, Indonesia bukanlah negara Islam.


Kedatangan Islam di Indonesia

Islam adalah agama yang menganut keyakinan monotheisme, mengakui hanya ada satu Tuhan yaitu Allah dengan berpedoman pada Al-Qur'an, wahyu Illahi yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW dan Al-Hadits, perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad SAW yang disarikan oleh para alim ulama terdahulu yang terlebih dahulu diujikan kebenarannya apakah benar datang dari perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW atau hanya sekedar bohong belaka. Adapun Al-Hadits sendiri memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an.

Islam menyebar ke seluruh penjuru bumi, juga masuk ke Indonesia dengan berbagai macam catatan sejarah yang berbeda. Menurut Abu al-Hasan Ali ibn al-Husayn al-Mas'udi (896-956), sejarawan dan ahli geografi asal Mesir, ia menyatakan bahwa sejak tahun 675 M ada utusan Arab di masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan yang berkunjung ke Kerajaan Kalingga dengan lokasi kerajaan di antara Pekalongan dan Jepara. Al-Mas'udi juga menyatakan bahwa sejak tahun 648 Masehi, ditemukan adanya koloni Arab muslim di pantai timur Sumatra2.

Ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia lewat pedagang Gujarat sekitar abad ke-12 Masehi, namun teori ini dibantah karena para pedagang Gujarat ini beraliran Syiah sementara Islam Indonesia lebih pada aliran Sunni dengan Mazhab Syafi'i.

Pendapat ini simpang-siur, hingga HAMKA mencoba menjembatani dasar pernyataan tadi dengan merujuk pada tarikh-tarikh sejarah yang ada ditambah dengan prasasti-prasasti yang mencatat adanya perkembangan Islam di Indonesia, ia merujuk pada naskah kuno Tiongkok yang menyatakan bahwa kelompok bangsa Arab telah bermukim di pantai Barat Sumatera (Barus) yang nantinya akan menjadi kerajaan Sriwijaya3.


Besar tapi Bodoh

Seperti halnya Unta, besar di Arab tapi tak bisa berbahasa Arab, inilah Indonesia. Negeri dengan mayoritas penduduk beragama Islam, namun belum bisa mencerminkan perilaku orang Islam. Okelah, bila kita mengacu pada dasar negara yang dibuat oleh para pendiri bangsa bahwa negeri ini bukanlah negara Islam, namun setidaknya bila 85,2% penduduk negeri ini beragama Islam, sudah sewajarnya pola-pola Islami yang ditampilkan, meski tidak harus mengklaim atau bahkan menyamaratakan semuanya harus Islam.

Islam yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah ajaran tentang keindahan, hal yang mengenai estetika kehidupan, Berkaca pada toleransi beragama yang diajarkan Nabi Muhammad SAW lewat Piagam Madinah, semua bisa hidup aman, damai dan tentram dalam segala perbedaan. Toh jelas-jelas disebutkan dalam Al-Qur'an;

لَآ إِكۡرَاهَ فِى ٱلدِّينِ‌ۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَىِّ‌ۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّـٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَا‌ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Tidak ada paksaan dalam beragama Islam. Sungguh telah jelas jalan yang benar dari jalan yang salah. Karena itu, barangsiapa yang ingkar kepada thagut (tuhan selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui."
(Q.S. Al Baqarah: 256)

Tak ada paksaan, tak ada kekerasan. Tafsir dari surah Al Baqarah: 256 ini, Ibn Jarir at-Thabari mengeluarkan riwayat melalui jalur Sa‘id atau ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas yang menyatakan bahwa ayat ini diturunkan kepada lelaki Anshar Bani Salim bin ‘Awf; ada yang menyebutnya al-Hushayn. Ia memiliki dua anak lelaki Nasrani, sementara dia sendiri Muslim.

Ia lalu bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Tidak perlukah aku memaksa mereka berdua, karena mereka telah enggan kecuali tetap memeluk Nasrani?" Kemudian, dalam hal ini Allah menurunkan ayat tersebut melalui Nabi Muhammad SAW.

Pertanyaannya, apakah perlu mengislamkan seluruh rakyat Indonesia atau malah membuat konstitusi negara ini berdasarkan atas azas Islam?

Oleh karena itu beberapa kelompok dan golongan yang ingin mengembalikan Piagam Jakarta menjadi dasar negara sepertinya bukan hal yang bijak, mengingat perjuangan bangsa ini bukan sepenuhnya didasarkan atas keinginan mendirikan negara Islam, melainkan membuatnya jadi bangsa yang mandiri dan penuh toleransi. Seperti yang diajarkan Rasulullah SAW lewat Piagam Madinah.

Jadi, tak perlulah rasanya membakar warung-warung yang buka ketika Ramadhan, memukul orang-orang yang tak berpuasa di jalanan, menghakimi jiwa-jiwa yang masih labil dan bingung dengan kehidupan di masa sekarang. Yang terpenting, tak perlulah membuat segala bentuk kekerasan yang rasanya jauh dari ajaran Islam demi mengkultuskan bulan Ramadhan dan ingin dihormati ketika berpuasa. Riya sekali rasanya, beribadah karena ingin dipuji, dihormati.

Ramadhan tinggal 1 hari lagi. Semoga Idul Fitri besok jadi hal yang baru dalam memandang Islam sebagai agama pembawa damai dan kesejukan.

Selamat Idul Fitri 1432 H


Sumber gambar: productiveramadan.com

Catatan Kaki:
1 CIA World Factbook 2007, "Indonesia: International Religious Freedom Report 2007"
2 Buku "Murūj adz-dhahab wa ma al-ʿ Adin Jawahir (The Meadows of Gold and the Mines of Gems) ditulis oleh Abu al-Hasan Ali ibn al-Husayn al-Mas'udi tahun 947 M.
3 Buku "Sejarah Ummat Islam", ditulis oleh Prof. Dr. HAMKA jilid 1 sampai 4, tahun 1938 s.d. 1950

Friday, April 8, 2011

美少年 | Bishōnen, alias Pretty Boy


美少年 (bishōnen) berasal dari kata 美人 (bijin) dan 少年 (shōnen) yang secara harfiah berarti anak laki-laki yang cantik (pretty boy). Istilah ini mengacu pada 歌舞伎 (Kabuki) alias teater tradisional khas Jepang dengan dandanan mencolok, menggunakan make up dan kostum panggung yang serba rumit.

Kabuki pertama kali dipopulerkan tahun 1603 lewat dramatari di kuil Kitano Temmangu, Kyoto. Menggambarkan Okuni, karakter perempuan namun berdandan ala laki-laki, bertingkah laku tidak wajar, jauh dari perempuan.

Wajarlah namanya juga teater, seni peran, unsur lebay nan kental ini justru menghibur masyarakat Jepang saat itu, pun sampai sekarang.

Waktu bergulir dan jaman berganti, di tahun 1970-an awal muncul fenomena glam yang merupakan kependekan dari glamour di industri musik, dipelopori oleh musisi Inggris seperti David Bowie, Marc Bolan, dan beberapa musisi lainnya.

Akar penampilan dari glam music memang mengambil fenomena Kabuki. Berkembang pesat hingga timbul aliran dalam musik rock yang sama sekali tidak berhubungan dengan jenis musik yang dimainkan, aliran yang mengacu pada penampilan musisinya yang serba cemong bedak dan lipstik pun kostum aneh ala perempuan, yakni glamrock. Musisi-musisi glamrock kelewat banyak di dekade tahun 80-an hingga 90-an awal, yang paling terkenal adalah Kiss, Twisted Sister, Mötley Crüe, juga Poison.

Sering para fans pemula bingung dan bertanya, mereka ini laki-laki atau perempuan? Pun pertanyaan mereka banci atau bukan sering tercetus.

Itu juga yang terjadi di Jepang, fenomena kabuki diangkat, hanya saja bentuknya mengikuti tematik anime atau kartun/komik khas Jepang.

* * * * *

ヒザキ (Hizaki), gitaris dari band Versailles Philharmonic Quintet asal Jepang ini benar-benar menarik perhatian saya untuk mencari tahu setelah saya tertipu.

Ada perempuan cantik jago bermain gitar, ternyata laki-laki... Halah!

Itulah Hizaki, lahir di tempat yang sama dengan tempat kelahiran Kabuki di Kyoto, Jepang, 17 Februari 1979. Data di internet sulit ditelusur kenapa ia mau berdandan ala perempuan di band-nya.

Foto di atas diambil saat ia belum begitu terkenal seperti sekarang dengan bandnya, Versailles Philharmonic Quintet. Setelah bandnya melejit dengan tampilan yang aneh dan unik serta musik mereka yang memang bagus, Hizaki tampil sudah seperti perempuan meski tanpa make up, seperti gambar di samping ini dengan rambutnya yang dicat pirang.

Transgender?

Nggak ngerti, nama aslinya pun tak diketahui, biodata personil band mereka yang dijaga rapi oleh manajemen mereka membuat saya kesulitan menelusurnya.

Versailles Philharmonic Quintet mengacu pada konsep ヴィジュアル系 (baca: kei vijuaru atau visual kei alias visual style), berdandan ala anime untuk kepentingan industri musik.

Semua personil dapat perannya masing-masing sesuai tokoh kartun/komik Jepang, konsep yang diusung mengacu pada Eropa abad pertengahan. Hizaki sendiri berdandan ala perempuan terinsipirasi dari cerita komik 学校の怪談, (baca: Gakkō no Kaidan alias Ghost Stories).

Pertanyaannya kenapa harus perempuan?

Banci apa bukan sih, ini orang?

Ah, nggak ngerti, lagi-lagi pertanyaan yang bikin pusing dan susah dijawab. Tapi memang semua band-band visual kei itu selalu menampilkan diri mereka bak tokoh anime, baik itu tokoh yang perempuan atau tokoh yang laki-laki. Suka-suka mereka memang...

Tapi melihat foto-foto begini, siapa yang menyangka bila ini bukan perempuan dan belum jadi perempuan? Ini juga bukan waria-waria Thailand yang cantiknya mengalahkan perempuan betulan, ini laki-laki (entah tulen atau bukan) yang berdandan untuk keperluan industri musik.

* * * * *

Sudahlah nggak usah dipikirin, ntar malah jadi gila pula...

Banyak fans pemula mereka yang sakit jiwa, yang laki-laki jadi homo dan yang perempuan jadi lesbian begitu tau Hizaki ternyata bukan perempuan melainkan laki-laki.

Buat penutup, ini ada video saat mereka live, judulnya "Aristocrat Shympony". Bersih banget permainannya, nggak ada distorsi nada pun suara, nggak jauh beda sama rekamannya sendiri.



Foto dan gambar serta film dari internet.

Klik foto untuk memperbesar, bukan diemut...


Saturday, November 27, 2010

Trigonometri dalam Menggambar


Ada yang masih inget rumus Sinus, Cosinus dan Tangen?

Kalo nggak inget masih bisa dimaklumi, bisa jadi di kehidupan sekarang ilmu ini nggak kepake sama temen-temen. Buat anak-anak SMA yang jelas belajar matematika, kalo sampe nggak inget ya kebangetan. Ini juga yang bikin gw ngelus dada ngeliat adek-adek kelas di SMA yang masih pada sekolah dan jaraknya jauh banget belasan tahun sama gw, tapi bisa-bisanya nggak inget sama pelajaran kelas 10 atau kelas 1 SMA.

Ini namanya parah!

Sabtu pagi (27/11/10) saat ngajar ekskul kartun dan karikatur di SMA 86, gw minta adek-adek kelas di SMA 86 yang ikut ekskul ini ngisi daftar tabel Sinus, Cosinus, dan Tangen dari sudut-sudut istimewa, nggak ada yang bisa jawab. Sampe akhirnya gw bikin sayembara, yang bisa ngisi tabel ini dengan lengkap, gw kasih duwit 100 ribu rupiah!

Syaratnya nggak boleh dalam hitungan desimal karena bisa aja dicari lewat kalkulator, tapi isiannya harus dalam angka matematis.


Langsung deh pada semangat, tapi sayang ngisinya nggak lengkap dan banyak yang bolong, bahkan ada yang nggak ngisi sama sekali. Alasannya sepele, lupa. Lah, ini dipelajari di kelas 10 kok ya bisa lupa. Bahkan ada anak kelas 10 yang baru kemaren belajar aja sampe nggak ngerti.

Duh...

Saat gw tulis di papan tulis, ini dia jawabannya...


Ada yang nanya, "Buat apa sih Kak, belajar ngartun aja kok pake harus tau trigonometri?"

Gw ketawa dan ngomong ke mereka saat pertemuan kemaren yang minta ngitung tinggi bangunan gedung sekolah pake batang korek api dan nggak ada yang bisa jawab. Bahkan parahnya dihitung mentah-mentah  pake ukuran batang korek api, lalu saat mulai beranjak ke tingkat bangunan, mereka nyerah karena nggak ada tangga yang setinggi bangunan sekolah buat mereka ukur sampe ke atas (cerita lengkapnya ada di sini: Cerita Tentang Belajar Mengajar).

"Siapa yang nanti lulus SMA mau kuliah di UI, ITB atau UGM?"

Semua tunjuk tangan, tapi gw bilang lagi kalo cara berpikirnya masih nyepelein ilmu, bisa aja kuliah di sana lewat jalur khusus yang bayarnya puluhan juta. Susah kalo ngarepin kuliah di sana lewat jalur tes normal. Dasar mentalnya aja yang ampun-ampunan dan harus digojlok lagi lebih keras, masih aja nyari alasan dan ngeluh, pake bilang kalo cara ngajar guru di sekolah nggak asik, jadinya males buat belajar serius.

Duh, kok jadi parah begini sih...

Gw bilang ke mereka bahwa belajar kartun dan karikatur itu hal teknis yang gampang dipelajari, semua orang kalo mau belajar juga bisa, masalahnya pola berpikir kreatif, inovatif dan solutif itu yang nggak gampang numbuhinnya. Kalo udah punya pola pikir begini, mau belajar apa aja gampang!

Ditanya lagi, gimana caranya?

Temuin keasikannya!

Itu jawaban gw, sembari ngejelasin ke mereka kenapa trigonometri itu asik kalo mau dipelajari, seasik belajar kartun dan karikatur. Cari tau dalam bentukan penasaran (curiosity), kenapa trigonometri sampe jadi ilmu tersendiri dalam aplikasi mengukur sudut dan bidang bentuk segitiga. Yang paling penting, cari tau buat apa kegunaannya ilmu ini. Percuma belajar sesuatu kalo nggak bisa digunain atau diaplikasiin.

Dan gw pun mendongengkan kisah, awal mulanya trigonometri itu ada...

* * * * *

Trigonometri, asal katanya dari bahasa Yunani, 'trigonon' (tiga sudut) dan 'metron' (mengukur). Sulit ditelusur siapa yang pertama kali mengklaim penemu ilmu ini, yang pasti ilmu ini sudah ada sejak jaman Mesir dan Babilonia 3000 tahun lampau.

Ilmuwan Yunani di masa Helenistik, Hipparchus (190 SM – 120 SM) diyakini adalah orang yang pertama kali menemukan teori tentang tigonometri dari keingintahuannya akan dunia. Adapun rumusan sinus, cosinus juga tangen diformulasikan oleh Surya Siddhanta, ilmuwan India yang dipercaya hidup sekitar abad 3 SM. Selebihnya teori tentang Trigonometri disempurnakan oleh ilmuwan-ilmuwan lain di jaman berikutnya.

Trigonometri dipakai untuk penghitungan astronomi dan navigasi, menghitung jarak planet dan bintang terdekat, menentukan sistem navigasi satelit, analisa pasar modal, bahkan seni rupa dan desain.

Ditanyain lagi atas dasar penasaran mereka, emang ada bentuk trigonometri di seni rupa juga desain?

Lagi-lagi gw ketawa. Gw jelasin bahwa pola pikir komputer menterjemahkan keinginan kita menggambar dengan cara 3 dimensi, di dalam jeroan komputer itu ada sistematika komputasi yang pake metode segala unsur matematika, nggak cuma trigonometri yang ngukur bentukan sudut-sudut bidang yang ada, bahkan yang paling umum sumbu axis XYZ yang dipelajari di pelajaran aljabar (algebra) ini yang paling umum.

Nggak percaya?

Gw kasih unjuk gambar 3 dimensi yang dibikin di software 3D, gambar yang masih draft dalam bentuk wireframe-nya juga gambar jadinya.

Aplikasi matematika ini dipake banget dalam seni rupa juga desain, terutama bagi para pembuat game, animator 3D, pun arsitek, mereka memang sangat dimudahkan dengan komputer saat proses pengerjaannya.

Seandainya komputer grafis berwujud manusia, pastinya sangat cerdas dan pinter banget, bisa menghitung rumus dalam waktu cepat, menerjemahkan apa-apa yang kita mau dalam proses penggambaran 3 dimensi model orang, karakter benda, bangunan, atau apa aja.

Lagi-lagi, belajar teknis itu sangat mudah, mempelajari konsepnya itu yang susah. Mengetahui bahwa ilmu diciptakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan manusia, bukan mempersulit atau malah bikin bingung manusia lainnya.

Gw pun nambahin cerita tentang teori menggambar perspektif yang awal mulanya diajarin sama Leonardo Da Vinci, penggambarannya jelas nggak ngasal dan ada aturan bakunya.

Meski memang aturan dalam menggambar jelas membelenggu dan pastinya akan ditabrak-tabrak oleh beberapa seniman yang muak dengan aturan menggambar. Tapi tetep pengetahuan mengenai dasar-dasar teori begini baiknya diketahui juga.

Di akhir waktu, gw nulis satu quote di papan tulis buat dipikirin bareng-bareng...


"Setiap ilmu dimulai dengan filsafat dan diakhiri dengan seni"

Will Durant (1885 - 1981)

Penulis, sejarawan, dan filsuf asal Amerika Serikat



Kelengkapan data tulisan ini diambil dari berbagai sumber, kebanyakan dari historyofscience.com
Sumber gambar:
● Hipparchus → William Cunningham Cosmographicall glasse (1559)
● 3D Model from Aberiu
● Perspective drawing from drawmarvel.com
 
Jangan lupa klik gambar untuk memperbesar, bukan diemut