Sunday, July 27, 2008

Pohonnya di Mana? Kisah Imam Abu Hanifah R.A.

Dari balik dinding rumah seorang gadis kecil, setiap malam ia selalu melihat bayangan pohon yang melintang di samping rumahnya. Anehnya, bayangan itu hanya tampak pada waktu malam hari. Setiap malam bila mengintip dari celah-celah dinding rumah, ia selalu melihat bayangan pohon itu. Mulanya agak menakutkan, seperti bayangan orang yang hendak menghampiri, tapi lama-kelamaan ia jadi terbiasa dengan kehadirannya.

Namun mulai di suatu suatu malam, gadis kecil itu tak pernah lagi bisa melihat bayangan pohon yang melintang di samping rumahnya, begitu juga dengan malam-malam berikutnya. Seperti ada yang hilang, ia bertanya pada sang nenek yang biasa menemaninya tidur.

"Nek, kemarin-kemarin setiap malam aku selalu lihat bayangan pohon yang melintang di samping rumah kita. Tapi sekarang kok sudah nggak ada lagi. Ke mana pohon itu ya, nek? Ditebang ya? Atau sudah rubuh barangkali?"

Mendengar pertanyaan cucunya, sang nenekpun menangis.

Seminggu yang lalu tetangga samping rumah mereka, Imam Abu Hanifah RA baru saja meninggal dunia. Sebagai ulama besar, setiap malam beliau selalu mengerjakan shalat malam (qiyamulail). Begitu khusyu' dan tuma'ninahnya sang Imam berdiri mengerjakan shalat di keremangan malam sampai-sampai gadis kecil di samping rumahnya menyangka dirinya adalah pohon besar yang bayangannya melintang di rumah gadis kecil itu.

23 comments:

dwi yanti handayani said...

jadi ikutan nangiss...,

Luqman Hakim said...

Hiks...

IAN YS said...

Thanks yah..cerita yg bagus

Luqman Hakim said...

Sama-sama Mas...

~ siskaris ~ said...

kangen cerita2mu lagi man...

Luqman Hakim said...

Hi hi hi...
Bikin milis lagi yang kayak iblisher yuk...

~ siskaris ~ said...

gimana milis gemblung asuhanmu itu dibangkitkan...
anggautanya antah berantah....
tp nanti kufikirken masak2... :)

nabil habsyie said...

jadi hubungan antara imam abu hanifah ama gadis kecil itu tetangga???

d . said...

tfs ka lukmandzz ..

Luqman Hakim said...

He he he...
Milis itu udah delapan tahun lebih ngkali Sis.
Orang-orangnya juga udah pada kalem-kalem, nggak meledak-ledak kayak dulu.
Ide bagus buat ngidupinnya lagi...

Luqman Hakim said...

Yang pasti hubungannye bukan Onta sama Tuannye Bil...
Pertanyaan elo emang kacau-balau!

Luqman Hakim said...

Sama-sama Din...

nabil habsyie said...

huhahahahahahaha, sory aja man. ceritanya rada aneh coz ada pertanyaan yang tersimpan dari cerita diatas!
1. kalau anak kecil itu udah bisa merasa takut itu artinya umurnya udah mulai besar! jadi pertanyaannya adalah apakah imam abu hanifa tersebut hanya sebentar ibadatnya karena si anak gadis masih kecil juga waktu dia merasa kehilangan.
2. terhubung dari pertanyaan pertama. Imam abu hanifah itu menjadi guru2 imam besar lainnya seperti yang paling utama imam malik, apakah imam hanafi tersebut solat malam hanya sendirian (minimal magrib dan sholat isya) kaga ditemanin muridnya yang lain. padahal menurut sejarah. imam malik itu menemanin imam malik sd meninggal loh ( sepengetahuan gue yah)

Luqman Hakim said...

Bil...
Shalat malam (tahajjud) biasanya sendiri deh. Nabi aja pas sholat malam juga sendiri, sampe Aisyah merasa janggal, orang yang sudah dijamin Allah masih aja masih shalat. Nabi bilang di situ kalo beliau ingin menjadi orang yang bersyukur. Inget kan?
Tapi mengenai sejarah lengkapnya, ntar gw baca lagi buku sejarah Imam Mazhab-nya Abu Hanifah.

Thanx input-nya lho...

nabil habsyie said...

iya juga yah! hehehehe maaf oi

muhammad rajabhulu said...

wah, salut ... perumpamaan orang yang qiyamullail.. Bagus,

Luqman Hakim said...

Alhamdulillah Mas Muhammad...

Taufiq Yuniarto said...

cerita yg bagus...

Luqman Hakim said...

gpp lah Bil...

Luqman Hakim said...

Semoga berguna... itu yang lebih tepat

Bintu Arifuddin said...

syukran.. izin copas

Luqman Hakim said...

Sama-sama Bu...

siUTUH Banjar said...

keren bang....