Saturday, November 22, 2008

Where in The World is Osama Bin Laden?

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Independent
Film Tolol yang Mencerdaskan

Apa jadinya apabila ada seorang ayah yang khawatir akan kehidupan anaknya sementara si anak sendiri masih ada di dalam kandungan ibu? Pengaruh buruk lingkungan, narkoba, kekerasan di jalan, bencana alam dan ancaman terorisme takkan bisa lepas dari kehidupan sehari-hari.

Itulah yang dikhawatirkan Morgan Spurlock, apalagi ia warga Amerika yang secara khusus sangat dibenci oleh golongan Islam Radikal, dianggap sebagai orang kafir, penyebab segala kerusakan di muka bumi yang pantas untuk diperangi juga dibunuh. Morgan juga tak habis pikir dengan Pemerintah Amerika, tergolong negara maju dari segi teknologi tapi tak bisa mengetahui keberadaan orang yang paling bertanggung jawab atas tragedi Jumat kelabu di tanggal 11 September 2001.

Berbekal kemampuan seadanya sebagaimana orang kebanyakan, tanpa pengetahuan intelejen, tak punya kemampuan militer dan tak banyak pengalaman investigasi, Morgan menyelidiki keberadaan Osama bin Laden. Sederhana saja, ia hanya ingin menanyakan pada pemimpin Al Qaeda ini kenapa membom negaranya dan apa tujuan dari aksi terorisme itu sendiri.

Beragam pertanyaan muncul di kepala, ia mulai merancang tempat dan tujuan di mana keberadaan Osama dengan meminta izin pada istrinya, Alexandra Jamieson untuk bertemu dengan orang yang distempeli teroris besar sepanjang jaman oleh Presiden Amerika masa itu, George W. Bush.

Restu diberikan sang istri, Morgan memulai penyelidikan dari Mesir. Asumsinya, orang nomer dua Al Qaeda, Ayman Muhammad Rabaie Al Zawahiri berasal dari negara ini, ia juga tokoh yang paling berpengaruh bagi Osama dan dikenal dengan sebutan Syekh Qutb. Bilamana dapat bertemu Ayman, pastilah mudah berjumpa dengan Osama. Morgan mendatangi rumah Mahfuz, paman dari Ayman yang menyambutnya dengan baik, namun sayang Mahfuz tak tahu keberadaan Ayman apalagi Osama Bin Laden. Morgan juga bertanya-tanya di jalan pada masyarakat kenapa orang-orang membenci Amerika. Orang Mesir menjawab bahwa Amerika itu jahat, memerangi umat Muslim di Palestina, di Afganistan juga di Irak, Amerika tak hanya membunuh tapi juga memperkosa wanita.

Dari Mesir, Morgan berlanjut ke Morocco, Jordan dan Arab Saudi. Tetap dengan pertanyaannya, "Where is Osama Bin Laden?" Ditanyakannya ke orang-orang yang ditemui di jalan juga dengan pertanyaan kenapa mereka membenci Amerika, pertanyaan itu dijawab dengan beragam jawaban. Ada yang menganggapnya gila, ada yang meladeni, bahkan ada yang menganjurkan untuk bertanya pada keluarga Osama saat ia berada di Arab Saudi. Tololnya, anjuran itu juga ia laksanakan, dicarinya semua nama belakang 'Bin Laden' di buku yellow pages dan diteleponnya satu persatu. Ia juga mencari ke Saudi Binladin Group. Morgan tetap tak menemukan jawabannya.

Kemudian Morgan beranjak ke Israel, negeri dari bangsa Yahudi dan ia masih tetap dengan pertanyaan "Where is Osama Bin Laden?" yang dilontarkan pada setiap orang yang ditemuinya di jalanan. Sampai di satu tempat yang memang dikhususkan bagi para penganut Yahudi Ortodoks, para penganutnya memakai jas hitam, memanjangkan janggut dan jambang serta topi klasik, ia mendapat perlawanan karena kekonyolan pertanyaannya, sampai polisi Israel harus membubarkan kumpulan penganut Yahudi Ortodoks yang tak suka dengan kehadiran Morgan yang mengusirnya dari tempat itu.

Tak puas dengan jawaban yang ada, Morgan pergi ke Jalur Gaza, daerah perbatasan Palestina dan Israel. Di sana ia melihat banyak hal yang tak bisa ditemui di kehidupan normal, orang-orang di sana hidup dalam ancaman teror, bahkan ia sempat mendatangi Sekolah Dasar Sha'ar Hanegev di daerah Sderot, Israel yang baru saja dibom 8½ jam yang lalu. Duduk di salah satu kelas yang rusak berat, membayangkan apabila kejadian seperti ini dialami oleh anaknya.

Ia berlalu ke Afganistan, negeri tempat persembunyian Osama. Di sini Morgan juga mendatangi Tora Bora, satu daerah berbukit batu tempat persembunyian pemimpin Al Qaeda. Dengan tololnya ia berteriak di dalam gua, "Yuhuuu... Osaaamaaa..." tapi tetap, Osama tak diketemukan. Sampai ia bertemu salah seorang yang anggota keluarganya adalah pengikut Al Qaeda dan jadi pelaku bom bunuh diri. Ia memandang Morgan dengan tatapan tajam namun masih mau meladeni pertanyaan itu. Morgan bertanya banyak tentang bom bunuh diri, tentang kebenciannya terhadap Amerika yang dijawab dengan lugas di kediaman orang itu dan sosok wajahnya tergambar kebencian terhadap Amerika, namun masih berusaha mewajarkan sikap serta berbuat adil atas pertanyaan yang dilontarkan. Lucunya, saat mereka tengah berdialog, anak dari orang itu justru asik menonton tayangan gulat Amerika yang memang digemari di negara-negara Timur Tengah.

Tetap dengan pencariannya, sampailah ia ke Taliban, mendatangi penduduk di sana yang menyambutnya dengan baik. Masih dengan pertanyaan tolol, "Where is Osama Bin Laden?" juga faktor kebencian Amerika. Sampai ada salah seorang tua yang mengatakan sesuatu yang membuatnya sadar akan pencariannya kelewat jauh sampai ke beberapa negara.

* * * * *

Apa perkataan itu?

Cari sendiri jawabannya di film gila ini, film dokumenter yang berkisah tentang hal sederhana, ketakutan seorang ayah akan kehidupan anaknya di jaman yang seperti ini. Bukan film investigasi jurnalistik yang apik, lebih ke arah film kreatif yang memandang Osama Bin Laden yang dianggap teroris dalam sudut pandang lain yang netral. Sebuah film sentimentil konyol, sebuah kado indah dari seorang ayah untuk anak yang baru dilahirkan di bumi.

Kelebihannya ada pada sisi yang menghibur, dibuka dengan prolog yang memikat dan motion graphic animation yang baik, membuat tokoh Osama Bin Laden sebagai M.C. Hammer, penyanyi rap tahun 80-an dan juga mengkarakterkan dirinya sebagai tokoh game laga seperti di permainan Play Station. Dibuat dengan grafis yang relatif baik, Animasi 3D yang rapi dan selanjutnya adalah perjalanan akan pencarian jawaban atas pertanyaan seorang ayah dengan gaya Morgan yang konyol.

Kekurangannya ada pada sisi otentifikasi data. Saat menontonnya saya sempat bertanya, apakah benar Mahfuz adalah paman dari Ayman Muhammad Rabaie Al Zawahiri, yang juga dikenal sebagai Syekh Qutb, guru dari Osama? Tidak disebutkan data pendukungnya. Kemudian beberapa adegan dirancang tidak natural. Sangat wajar, dalam pembuatan film dokumenterpun istilah membuat brief, mengarahkan pemain itu tetap ada hanya sangat disayangkan beberapa adegan di sini kelihatan dipaksakan.

Secara keseluruhan film ini layak tonton. Lucu, menghibur sekaligus membuat kita berpikir bahwa kehidupan yang berbeda di seluruh dunia itu jadi bahan komparasi, bahwa kehidupan yang kita jalani sekarang ini jauh lebih indah.

Saling menghormati dan menghargai orang lain yang berbeda keyakinan, serta tetap selalu ceria dalam menghadapi setiap masalah di kehidupan.

26 comments:

>> manusia songong said...

kalo beli dvd bajakanya mendidik ndak ya

Luqman Hakim said...

Haiyah... Sulit terjawab tuh Nyong.

>> manusia songong said...

bagus review film berasa kayak udah nonton gw jadinya

Luqman Hakim said...

Gw nonton dari referensi temen Nyong, pas kemaren-kemaren ada eksekusi tersangka pidana mati Bom Bali, susah-susah gw nyari akhirnya donlot di internet, tapi pas ngobrolin sama temen, ternyata ada juga yang jual di Ambas... Haiyah!

>> manusia songong said...

wakakakakak

Luqman Hakim said...

Iye, mangkanye, gw nonton yang tanpa teks, susah payah gw mencerna dialog antar bahasa, ternyata ada temen yang punya beli di Ambas, udeh dikasih teks pulak!

Marto Art said...

jadi ingin ikutan berburu osama nih. trims, reviewnya man

Luqman Hakim said...

Sama-sama Mas...

Yusuf Moch. said...

cover nya aja keren mas.... minjem dong mas..... kirim pakai tiki...hehehe

hell rider said...

gw suka bagian fighting 3D di awal2nya keren :D

Luqman Hakim said...

Aku punya yang bentuk digital Mas...
Gedenya sekitar 700-an MB...

Luqman Hakim said...

Bagian itu memang bagian pemikat di awal.
Kerennya, film dokumenter digarap serius tapi tetep fun, entertain & educate...

dita ku said...

ngopi dong he he he

Luqman Hakim said...

Kata temen, bajakannya ada di Ambas, Dit...

Yusuf Moch. said...

suwun mas.... ga usah lah .. mengko wae nek ketemu,... or ntar tak golek dewe ... sing penting do sehat...

Luqman Hakim said...

Sami-sami Mas... Nuwun sewu urung iso teko lho, ngko yen wis rampung kabeh sing dibenahi, paling tau-tau nongol ngarepe Mas Yusuf, he he he...

Yusuf Moch. said...

jo lali nggowo gorengan yaaa.... ben gayeng ngobrole.... hehehe

eMi :) said...

wah, tengkyu nih mas buat referensinya! *lari ke ambas buat ngacak2 lapak dvd*

Luqman Hakim said...

Iyo Mas, Insya Allah...

Luqman Hakim said...

Iya, sama-sama...

Agam Fatchurrochman said...

mestinya di Jakarta banyak nih DVD> gw saja dapat di banda aceh

Luqman Hakim said...

Tuh, yang di Aceh aja bisa dapet...

dede nurdiansyah said...

aduuuh...pas bgt lg nonton di tv nech..bener2 tolol n' bener2 mencerdeskan..!!

Luqman Hakim said...

Di channel apa?

dede nurdiansyah said...

kebetulan pas banget saat ini gw lg nonton d tv...sangat tolol n' mencerdaskan..


yuhhhhuuuuuu.........osamaaaa

Luqman Hakim said...

Iya tv apa?