Thursday, September 11, 2008

Waktu


Bayangkan jika ada sebuah bank yang memberi kita pinjaman sejumlah 86.400,- setiap paginya dan semuanya harus digunakan. Pada malam hari, bank akan menghapus sisanya yang tidak digunakan selama sehari.

Apa yang akan kita lakukan?

Tentu saja menghabiskan semua pinjaman itu.

Setiap dari kita memiliki semacam itu. Ia bernama WAKTU.

Setiap pagi, ia selalu memberi kita 86.400 detik. Pada malam harinya ia akan menghapus sisa waktu yang tidak digunakan untuk tujuan baik, yaitu dengan tidur, Karena ia tidak pernah memberikan sisa waktunya. Ia juga tidak memberikan penangguhan atau tambahan kelebihan. Setiap hari ia akan membuka satu rekening baru untuk kita. Setiap malam ia akan menghanguskan yang tersisa. Jika Ia tidak digunakan maka kerugian akan menimpa kita.

Kita tidak bisa menariknya kembali. Kita juga tidak bisa meminta "uang muka" untuk keesokan harinya. Kita harus hidup dalam simpanan hari ini.

Jam terus berdetak, baiknya menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya...

Agar tahu pentingnya waktu SETAHUN, tanyakan pada murid yang gagal kelas.

Agar tahu pentingnya waktu SEBULAN, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi prematur.

Agar tahu pentingnya waktu SEMINGGU, tanyakan pada wartawan majalah mingguan.

Agar tahu pentingnya waktu SEHARI, tanyakan pada wartawan koran harian.

Agar tahu pentingnya waktu SEJAM, tanyakan pada kekasih yang menunggu untuk bertemu.

Agar tahu pentingnya waktu SEMENIT, tanyakan pada orang yang ketinggalan pesawat terbang.

Agar tahu pentingnya waktu SEDETIK, tanyakan pada orang yang baru saja terhindar dari kecelakaan.

Agar tahu pentingnya waktu SEMILIDETIK, tanyakan pada peraih medali perak Olimpiade.

Waktu,
Ia tidak pernah menunggu siapa-siapa....

[Anonymous]

Sumber Ilustrasi: Clipart Photograph


16 comments:

Marto Art said...

info dariku yg gak gitu penting man; konon ada sementara ahli bahasa yg bilang; di bawah detik adalah detak.

Gimana agar tau arti pentingnya sedetik kita tanya waetawan detikom dan pentingnya detak kita tanya mantan wartawan ex tabloid detak? he he..

Emma Alaydrus said...

iya om... waktu emang ga bisa di ulang...

*pernah ngalami yg semenit...* tiket baru 4x lebih mahal hiks...

wish can undo the time...

Luqman Hakim said...

Pertanyaannya, mau nggak Mas Budiono ditanyain gitu?
Apa sih artinya detik buat dia?

Mas Thoriq juga apa mau ditanyain gitu?
Apa sih artinya detak buat dia?

Ha ha ha...

Luqman Hakim said...

Pelajari dalem-dalem Ashabul Kahfi deh, konon rahasia undo the time ada di situ...

elvin hendratha said...

Kalau kayak film 'time tunel', yang bisa mengantar kita lompat2 ke lain waktu dari yg sekarang he he he ?

blanthik_ ayu said...

alhamdulillah....tambah bijak anak emak...."terharu dan bangga"
thanks for sharing ya nak..."hug"

Luqman Hakim said...

Wujud fisiknya "Waktu", pasti punya bentuk metafisis juga yang belum terjawab, apa kayak sarang lebah dengan bentuk segi enam ber-ruang, ber-rongga, yang kalo dimasuki bisa masuk dalam dimensi yang berbeda-beda.

Ada sedikit "clue" dengan kisah Ashabul Kahfi itu sendiri yang penjabarannya belum ke arah yang membuka misterinya.

Kalo kayak Time Tunel, he he he, mau banget aku balik ke masa kecil lagi Mas, capek makin berumur! He he he...

Luqman Hakim said...

Ogah "hug" Mak!
Nenen boleh nggak?
Ha ha ha... Hush!

yulianto yin said...

*gubraakssss....tepok jidat 100x

Luqman Hakim said...

Kikikikikikikikikkkkkk...

FiNo ZaiNi said...

mantep deh masluq, dah kayak motivator ulung..

Luqman Hakim said...

Kikikikikikikkkkk...
Masaaaa siiiihhh...

~ siskaris ~ said...

kenangan milis iblis in memoriam
postingan itu pernah tayang disana kayaknya man...
trims for reminder... :)

Luqman Hakim said...

Iya...
Banyak banget tuh tulisan di milis iblisher yang berceceran begitu aja. Beberapanya aku upload lagi di sini, sayang-sayang kalo nggak kebaca...

febbie cyntia said...

Wih, kerennnnn ^_^

Nurina Utami said...

thanks mas info tambahannya :D