Monday, January 5, 2009

Palestina, Israel dan Daerah yang Direbutkan


Konflik panjang yang tak kunjung usai sejak 1946. Sebenarnya, siapa Palestina? Siapa Israel? Apa yang diperebutkan? Tulisan berikut (mudah-mudahan) membahas secara lengkap latar belakang polemik panjang yang tak pernah selesai.


Sumber: luqmanhakim.multiply.com


Sumber: occupiedpalestine.wordpress.com
Daerah yang Direbutkan

Sebidang tanah berbentuk pedang, tanah suci bagi 3 agama (Islam, Kristen dan Yahudi), merupakan tanah tua yang telah memiliki peradaban jauh lebih lama sejak masa sebelum Masehi.

Di daerah Bethlehem, gua Shuqba dekat Ramalah dan Wadi Khareitun, arkeolog menemukan fosil yang diduga berasal dari kebudayaan Natufian (12800-10300 SM). Selain itu di Tel Abu Hureura, Ein Mallaha, Beidha dan Jericho juga ditemukan fosil yang diduga berasal dari jaman periode 10000-5000 SM, di mana manusia purba di masa itu telah menemukan cara bercocok tanam dan bermasyarakat.

Di tanah ini pula, dulunya berdiri banyak kerajaan, salah satunya adalah kerajaan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman raja sekaligus nabi yang dikenal oleh 3 agama. Sampai akhirnya Persia lewat Iskandar Agung (Alexander The Great) menaklukkan daerah ini di masa Pemerintahan Helenistik (333 SM). Tak cuma itu, Jendral Pompey dari Romawi (63 SM) juga ikut menginvasi, mendatangkan kaum urban dan menetap. Jangan lupa, di masa ini saat sebelum Masehi, yang ada baru agama Yahudi dan belum lahir agama-agama samawi lain macam Kristen apalagi Islam. Agama Yahudi lahir dari Nabi Musa, yang umat-umatnya sangat terkenal akan pembangkangan.

Masa Agama Kristen
Ada pada masa pemerintahan Byzantine saat Romawi berkuasa (330-640 M). Di masa itu, Kaisar Constantine menyebarkan ajaran agama Nasrani pada penduduk Yahudi dan membangun Gereja Sepulcher di Jerussalem. Di periode ini urbanisasi meningkat, banyak orang senang pindah ke tempat ini karena tanah yang subur, penduduk yang mudah beradaptasi dan menerima dengan tangan terbuka para pendatang urban.

Masa Agama Islam
Kerajaan Persia mengalahkan kekaisaran Romawi di tempat ini pada Perang Yarmouk di tahun 636 M. Kemudian di tahun 638 M, Khalifah Umar Bin Khattab mengadakan perjanjian damai (Perjanjian Umariya) yang ditandatangani bersama antara sahabat Rasulullah SAW dengan Gubernur Byzantium di Jerussalem, Safforonius. Perjanjian untuk saling menjaga dan menghormati hak-hak beragama, Yahudi diperkenankan kembali ke tempat ini di mana sebelumnya sempat diusir pada masa pemerintahan Romawi (sekitar tahun 500 M), masing-masing umat bebas menjalankan ibadahnya masing-masing dalam konteks toleransi umat beragama.
Cukup lama masa Pemerintahan Islam di tempat ini (630-1918 M), sebut saja sejak diduduki Persia, kedatangan Khalifah Umar Bin Khattab, Pemerintahan Umayyah, Abbasiyah, Fathimid, Saladdin Al Ayyubi, Mamluk, sampai Ottoman.

Perang Salib
Tanah pedang yang begitu mempesona, sampai begitu banyak orang, kelompok dan golongan yang ingin menguasainya. Saat masa pemerintahan Islam di tahun 1095, Kerajaan Bizantium yang dulu sempat berkuasa ingin mengambil alih kekuasaan ini lagi, mengembalikan kekuasaan Yerussalem di bawah naungan ajaran Kristen Ortodoks.
Perang yang disebut sebagai perang suci ini lebih pada pertikaian bersenjata, berlangsung selama berabad-abad lamanya. Bukan perang agama, tapi lebih pada perebutan kekuasaan dan kekayaan, di mana memunculkan kelompok Islam yang tengah berkuasa dan Nasrani yang sempat berkuasa dan ingin mengembalikannya lagi.
Dari perang ini memunculkan nama Saladin Al Ayyubi sebagai pahlawan dalam dunia Islam.

Perebutan Wilayah
Sampai kemudian di abad 20, tempat ini jadi daerah persinggahan negara-negara yang Perang Dunia I karena letaknya yang tepi laut. Anehnya, Perdana Menteri Inggris kala itu, Arthur Balfour  mengeluarkan Deklarasi Balfour 1917 yang kontroversial, menjanjikan orang Yahudi kembali ke tanah ini, didukung oleh negara-negara yang saling pamer kekuatan di Perang Dunia. Dari sinilah awal mula pertikaian perebutan tanah harapan berbentuk mata pedang.
Parahnya, negara-negara adidaya itu ikut campur masalah Palestina Israel. Lewat Mac Donald White Book 1939 yang dikeluarkan oleh Menteri Negara Urusan Koloni Britania Raya, Malcom Mac Donald, memutuska gagasan membagi Palestina berdasarkan mandat Britania 1922 sebelumnya, membentuk Palestina merdeka yang diperintah bersama-sama oleh orang-orang Arab dan Israel.




Palestina

Negara berbentuk Republik Parlementer, secara de facto berdiri tanggal 15 November 1988 saat Pemimpin PLO (Palestine Liberation Organization), Mohammed Abdel Rahman Abdel Raouf Arafat al-Qudwa al-Husseini atau yang lebih dikenal dengan Yasser Arafat, mengumumkan berdirinya negara Palestina dari markas besar PLO di Algiers, Aljazair. Lewat sejarah yang panjang, negeri ini sudah mengusahakan berdirinya negara sendiri sejak jaman pemerintahan Ottoman, apalagi saat negara-negara adidaya ikut campur masalah dalam negeri mereka dan memisahkan batasan-batasan yang sulit diterima akal sehat.

PLO berdiri tahun 1964, keinginan untuk berdiri sendiri sebagai satu negara merdeka. Namun konvensi negara-negara adidaya, bahkan PBB menghancurkan mimpi-mimpi mereka. Yasser Arafat yang menjadi pemimpin PLO Dari pertama berdiri hingga wafatnya 11 November 2004 kurang mendapat dukungan dari mereka, terutama AS karena lobby-lobby politik yang digencarkan Israel di PBB pun Uni Eropa.

Hamas (Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah) atau Gerakan Perlawanan Islam berdiri tahun 1987, Intifadah (berasal dari bahasa Arab yang berarti 'melepaskan diri') juga berdiri di tahun itu, mereka sama-sama menolak negara mereka dipecah-pecah oleh bangsa asing.


Israel

Berdasarkan mandat Britania tahun 1922, Israel langsung memproklamirkan negaranya tanggal 14 Mei 1948. Sehari kemudian langsung diserbu Libanon, Suriah, Yordania, Mesir, Irak, dan negara-negara Arab lainnya. Diserbu banyak negara tak membuatnya kehilangan akal, mendatangi PBB dan meminta suaka. PBB merestui bahkan memberikan bagian yang lebih lagi untuk negara yang dilarang berdiri oleh 3 kitab suci, pun agama mereka sendiri.

Orang Israel yang diusir sejak jaman pemerintahan Romawi (sekitar tahun 500 M), sudah berpikir keras untuk kembali ke tanah mereka lagi. Gerakan Zionisme lahir, gerakan untuk kembali ke bukit Zion, tanah kelahiran orang Israel dimana Yerussalem berdiri. Gerakan yang tumbuh saat pemerintahan Ottoman merupakan gerakan Yahudi Internasional yang dipakai oleh perintis kebudayaan Yahudi, Mathias Acher (1864-1937) dan diorganisasi oleh beberapa tokoh Yahudi lainnya. Doktrin yang dikonkritkan melalui Kongres Zionis sedunia pertama di Bassel, Swiss, 1897.


Sedikit-demi sedikit, Israel memang ingin menguasai seluruh daerah ini, sebagaimana mereka menganggap ini adalah kejayaan mereka dari dulu. Israel akan mengusir semua orang Palestina dari tanah ini, tanah yang telah mengusir mereka ribuan tahun lalu di masa pendudukan Romawi. Pun saat Perjanjian Umariya 638 M, saat Persia mengijinkan mereka kembali dan hidup bersama sebagai keluarga yang rukun meski berbeda keyakinan tak membuat mereka puas, mereka ingin kembali utuh ke tempat ini sesuai semangan Zionis. Padahal, pengusiran kaum Israel ini sudah tercatat di kitab suci Islam dan Nasrani, bahkan kekhawatiran akan kembalinya mereka ke tanah ini adalah alamat bencana bagi bumi.

Sesungguhnya perang ini bukan perang negara, lebih pada perang agama dan ideologi, bangsa Israel sebagai klan bangsa terusir ingin hidup dalam negara sendiri dan menjauhkan agama lain sebagai agama negara. Islam yang masuk sejak tahun 636 M, di mana di tempat ini adalah orang-orang yang sama meski beda keyakinan, diusir balik oleh mereka orang Yahudi, apalagi Islam dengan Palestinanya...


* * * * *

Itulah latar belakang kenapa semua orang (tak cuma umat Islam) di seluruh dunia wajib marah atas penyerbuan Israel ke daerah Jalur Gaza ke pemukiman Palestina. Bahkan, konsensus para Rabbi (fatwa para pemuka agama Yahudi) mengatakan bahwa diperbolehkan membunuh anak-anak dan wanita-wanita Palestina selama itu untuk memerangi mereka yang bukan sealiran dan mengusir jauh dari tanah ini... (Sumber ini masih dipertanyakan kebenaran data dan faktanya).



Luqman Hakim
Senin, 5 Januari 2009

Note:
Mohon tidak mengeluarkan kata-kata kutukan pada siapapun di-blog saya. Jauh lebih baik berpikir bagaimana membantu orang-orang yang tertindas di Palestina, ketimbang marah, mengutuk dan meracau. Bisa dengan membantu menyebarkan latar belakang sejarah ini pada siapa saja, agar sedih ada dasarnya, kecewa ada dasarnya, marah pun ada dasarnya, nggak taqlid semata. Mohon tetap mencantumkan sumber aslinya luqmanhakim.multiply.com.

Terimakasih sudah membaca!



51 comments:

lananganing jagad * said...

siap pak ...
makasih atas notenya...

Luqman Hakim said...

Siap juga kyai...

aji prasetyo said...

nah, wacana ini yang kita lagi butuh.
makasih bang

Fendi Kurniawan said...

wah sejarah nih bang luqman, makasih ya
seminimal mungkin bantu doa dan dana aja ya !!!

Luqman Hakim said...

Sip... Sama-sama, biar kita juga bisa mengetahui fakta yang sebenarnya dari ribuan tahun yang lalu.

Luqman Hakim said...

Yup, lakukan semampunya dan seikhlasnya.
Bukan membantu menyebarkan kebencian dan kemarahan.
Kalo begitu, mending jadi sukarelawan bom bunuh diri untuk semua orang Israel aja sekalian... Dilematis sekaligus satir kan?

Pipinya Mas Adlan said...

boleh tau info lengkap sumber2 nya?

d . said...

nice post ka lukmandzz ...

triana saptomo said...

Ada masa perang Salib 1 & 2 yang merupakan bagian sejarah negeri tsb.
Pintar sekali Yahudi, membuat seakan-akan hanya mereka yang berhak atas tanah itu.
Anyway mas Lukman ...terima kasih sharingnya

Yusuf Moch. said...

Met tahun baru ya mas.... semoga lebih .... semua aja deh....

kakatya tya said...

Bahkan, konsensus para Rabbi (fatwa para pemuka agama Yahudi) mengatakan bahwa diperbolehkan membunuh anak-anak dan wanita-wanita Palestina selama itu untuk memerangi mereka yang bukan sealiran dan mengusir jauh dari tanah ini...

waduh...kualitasnya ya.... Subhanallah..ada kaum yang sedemikian seperti ini...

Marto Art said...

Nice Postingan Man,
Tapi ada beberapa yg gamang tentang sumber, maka agak ragu untuk turut nyebarin. seperti misal konsensus para rabi itu. Padahal ada sumber lain yg menyebutkan bahwa banyak para rabi yang juga menentang Zionisme (bukan Israel atau Yahudi).

Zionisme pun ada sejarahnya. Zionisme awal memiliki niatan berbeda dari yang ada sekarang. Zionisme baru telah melenceng dari tujuan awal. Ini sebuah sejarah yang rumit dan buram. Zionisme, baik yang awal maupun neo zionisme berazas sekularisme. dan itu yang ditentang para rabi yahudi. Aku sendiri penentang neo zionisme, bukan Zionis awal.

Kedua, Ini perang agama? Ah, memang rupanya kita perlu ketemu dan bicara lebih dalam untuk ini Man. Sebab, aku kurang begitu setuju, meski tak dipungkiri agama turut mengharu biru sejarah penuh darah di tanah pedang itu.

Luqman Hakim said...

Kamu juga nice kok Din, he he he...

Luqman Hakim said...

Jujur lebih ke berita hoax yang belum saya buktikan kebenarannya Mas.
Tapi memang ada baiknya nanti saya cari tau lagi kebenarannya. Makasih banget pertanyaannya, membuat kita memang harus lebih jeli lagi mengenai fakta dan data...

Luqman Hakim said...

Bener Mbak Tri, terlewat cerita tentang perang salib itu sendiri. Udah saya tambahin dengan yang warna agak coklat ya. Secara singkatnya aja, nggak terlalu lengkap memang.

Btw, makasih banget inputnya.

Luqman Hakim said...

Iya Mas...
Sama-sama

Maseko Sakazawa said...

Tadinya gw juga mo nulis kang, ide yg sama.. cuman karena gw seringkali ambil dari sisi tragedi ironi, takutnya malah salah paham, akhirnya gw putuskan untuk nggak usah~

eriza fudlah said...

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kepada rekan-rekan yang ingin membantu dan tergerak hatinya untuk meringankan penderitaan Saudara-saudara se-Iman kita yang ada di Palestina.
Sampaikan Sumbangan Dana minimal Rp. 10 Ribu ke Rek. BSM 0090121773 an. Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) dan lembaga ini juga telah memberangkatkan Team Medisnya ke Palestin.

Demikian perhatiannya lebih kurang minta maaf, Semoga Allah membantu meringankan Saudara kita dan kita yang membantu mendapat pahala dari Allah SWT, Amin ........

Wassalam
Solidaritas Palestina

Luqman Hakim said...

Masih dipertanyakan kebenaran faktualnya Tya...

Luqman Hakim said...

Udah aku koreksi kok Mas, sama, aku juga nggak gitu yakin.

Luqman Hakim said...

Speak out Eko, Speak loud!
Nggak apa-apa...

Luqman Hakim said...

Thanx Za, infonya...
Diteruskan ke semua

dwi eka septian said...

gila gila..di embat semua..parah

Luqman Hakim said...

Liat caranya, masuk diem-diem, menyebar, nyerobot tanah make jalan British Mandate, UN sampe International Concensus.

Syafiq Baktir said...

ulasan bagus mas Luqman. Sori, sudah baca dari tadi tp baru bisa kasih komen sekarang.
Tentang konsensus para rabi.. aku pernah baca, memang jadi perdebatan. Namun (menurutku) perdebatan itu sengaja 'dibuat' untuk mengaburkan isinya.
Namun di Youtube, ada banyak video ttg begitu santainya serdadu yahudi itu membunuh anak2, bahkan diplintir lehernya.

Luqman Hakim said...

Intinya bukan di perdebatannya, tapi kenyataan kebenaran adanya konsensus ini. Sampe saya nulis ini, saya masih ragu kalo konsensus itu ada, karena belum dapat buktinya. Setidaknya kita ngejauhin cara-cara mereka memberitakan sesuatu tanpa fakta dan data. Kalo bener syukur, kalo salah itu sama aja kayak fitnah.

Tetep berimbang, fakta dan data yang kita paparkan, kesimpulan terserah yang baca...

| andsisko | said...

konsesus itu tidak berlaku bagi semua orang yahudi mas...sama dengan ulama2 disinilah..dimana ada kepentingan fatwa jadi pamungkas. kekuatan itu besar karena dukungan amerika atas kepentingannya sendiri atas orang yahudi yg berjasa di amrik. banyak juga rabbi2 yg menolak konsensus itu bahkan menurut sebagian mereka justru pembentukan negara israel telah melanggar dan menghiatnati kitab sucinya sendiri...asik to..:)

Fei Hestamma W. said...

boleh di copy ya mas?
makasih sebelumnya

Yassin Ramdan said...

Makasih mas infonya...

Luqman Hakim said...

Saya belom dapet informasi yang bener-bener jelas kalo konsensus itu ada. Beneran ada apa nggak Mas? Data faktualnya boleh tuh disebarin, saya curiga hoax doang, yang emang pengen seneng keruh-keruhnya aja dari satu kejadian...

Luqman Hakim said...

Silahkan selama mencantumkan sumber aslinya...

Luqman Hakim said...

Sama-sama...

aji prasetyo said...

tapi pernah lho isu itu sukses diangkat semasa perang teluk 1. Waktu Saddam tanpa alasan mengirim rudal SCUD ke Tel Aviv. Israel diam saja karena dikhawatirkan jika mereka mbalas, maka negara2 arab lain akan maju.

| andsisko | said...

saya jg belum tahu benar, tapi 2-3 thn lalu saya pernah baca pernyataan salah satu rabbi yahudi yg anti kebijakan pemerintahan israel sendiri, bahwa ada memang sebagian rabbi2 yahudi yang radikal yg berafiliasi pada kebijakan pemerintah. saya lagi coba browsing2 kembali itu, tetapi blm ketemu, kalo tidak salah waktu itu pernyataan dikeluarkan di inggris

Luqman Hakim said...

Ada banyak yang bisa dibicarain.
Ntar deh kalo ketemu kita ngomong apa aja.
Gunung, awan, pohon, matahari, bulan, bintang, tanah harapan, Palestina & Israel, juga diam yang jadi kontemplasi. Ditunggu Mas!

Luqman Hakim said...

Tetep kalo ketemu, kabarin kita-kita Mas...

hareg gerah said...

denger2: kalao tanah ini tidak lagi berdarah berarti kiamat sudah sangat dekat.
apakah "agenda Tuhan" tersebut yang bikin negara2 Arab diam saja?

gimana pendapat bang Luqman?

ARDI ANSYAH said...

Makasih bang atas share sejarahnya, saya cuman bisa nyumbang doa doang nih atas konflik yg masih berlanjut terus di sana

Luqman Hakim said...

Kedangkalan berpikir saya sulit menjawabnya Mas, lagipula saya bukan Kyai dan nggak pernah belajar agama secara khusus di Pesantren. Mungkin saya cuma bisa menyimpulkan bahwa memang sebaiknya mereka hidup berdampingan, tapi permasalahannya nggak semudah itu juga, Israel bukan seperti suku-suku yang ada di Indonesia yang mudah hidup berdampingan secara damai. Di manapun mreka berada, selalu jadi biang keladi kesukaran.

Cuma Tuhan yang tahu dan bisa menjawabnya.

Tuhan juga yang punya rencana atas ini semua...

Luqman Hakim said...

Sama-sama Mas Ardian...

ifni muharman said...

Bagaimana menurut antum tentang trowongan yang digali dibawah masjid Al-Aqso untuk mencari Haikel sulaiman sehingga merobohkan sebagian dari mesjil Al-Aqso, Bagaimana menrut antum remaja-remaja Islam tidak boleh sholat di mesjil AL-aqso, bagai mana menurut antum seoarang ekstrimis yahudi (saya lupa namanya) dengan seenaknya saja menembaki warga muslin yang sedang sholat. Terustrang atas nama kemanusian dan agama tindakan mereka sudah diluar batas kemanusian dan saya pikir wajar klo semua oarang marah. dan yang marah bukan kita saja semua warga dunia mengutuk tindakan Israel yang tidak berkeprimanusian. Di blog soarang shabat saya melihat ada tentara duo arang tentara israel yang sedang difoto temannya sementara di tanha terdapat warga palestina yang telah tewas mereka bunuh... so .. wajar klau setiap oarang marah.

| andsisko | said...

kan kita judulnya memang sedang marah, ayah....:)

Marto Art said...

Saya pilih marah atas dasar kemanusiaan aja ah. Bagaimana menurut antum?

Luqman Hakim said...

Yup, itulah yang dimaksud, gimana caranya kita menyikapi marah yang bijak...

Luqman Hakim said...

Ha ha ha... Maaf ketawa nggak apa ya Mas, ha ha ha...
Eh, ngomong-ngomong sampeyan udah masuk khittah ke berapa nih di Ikhwanul Muslimin? Ha ha ha... Dasar Cak Marto!

* Geguyon lho Mas, sampeyan ngerti lah...

Luqman Hakim said...

Nah, komentar ini lebih adem nih...

Evrin 'tjappLien' said...

itulah..
semua orang yg punya perasaan pun pasti aneh dan nda habis pikir ma perbuatan mereka..

glory, glod, gospel (wanita juga)
yg membuat orang jadi edan..

carrot soup said...

oalah, ternyata martoart itu ikhwanul muslimin juga tho?

*ngakak*

Farida Farano said...

"Yup, itulah yang dimaksud, gimana caranya kita menyikapi marah yang bijak..."

silahkan gabung dgn saya dan teman2 menulis ttg palestina. rencananya akan diterbitkan dan hasilnya akan disumbangkan ke palestina. insyaallah.
anda bisa menulis cerpen, puisi atau essay. keterangan lbh lengkap ada link tawaran menulis di facebook saya atas nama farida ulfa farano
dgn cara ini sy yakin kemarahan kita akan lebih terarah

Farida Farano said...

silahkan gabung dgn saya dan teman2 menulis ttg palestina. rencananya akan diterbitkan dan hasilnya akan disumbangkan ke palestina. insyaallah.
anda bisa menulis cerpen, puisi atau essay. keterangan lbh lengkap ada link tawaran menulis di facebook saya. ID saya: farida ulfa farano
dgn cara ini sy yakin kemarahan kita akan lebih terarah.

Emaknya Lituhayu Manika said...

Makasih ya cerita sejarahnya. Udah nyari2 sejak lama cerita ini.